Lihat ke Halaman Asli

Profil Pengusaha Roti Yuli Pak Eko

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama: TEGAR SETIA BUDI

NIM : 131810201001

Profil pengusaha ROTI YULI pak EKO

Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 oleh seorang kepala keluarga yang bernama pak eko. Awalnya hanya coba-coba karena sudah beberapa kali menekuni usaha tetapi gagal dan tidak lancar. Beliau pernah bekerja sebagai petani tetapi karena sulitnya lahan di jember maka berhenti,setelah itu mencoba berternak lele dan pembibitan kayu sengon itu pun mengalami kendala karena modal dan biaya perawatan tidak sebanding dengan keuntungan yang di dapat,akhirnya pak eko beserta istri dan di bantuseorang tetangga membuat roti. Roti itu di beri nama YULI BAKERI,nama roti itu cukup unik yaitu singkatan dari nama kedua putra putrinya YUSRON dan LITA yang diambil kata depannya. Beliau ingin membuat usaha untuk membiayai kedua putra putrinya untuk sekolah,maka diambillah nama gabungan dari kedua anaknya. Mulanya roti itu di jual pada toko-toko kecil,sekolah,dan warung kopi. Dengan seiringnya waktu perusahaan itu tumbuh. Yang awalnya pegawainya Cuma 1 orang menjadi 3 orang,kemudian tambah menjadi 5 orang dan akhirnya sekarang menjadi 16 orang pegawai.setiap pegawai sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk membuat roti, pak eko lah yang mengajarinya mulai nol sampai bisa dan berkembang sendiri dengan membuat roti. Pak eko memproduksi roti tersebut di sesuaikan kebutuhan pasar,misalnya pada hari-hari biasa beliau membuat roti pia basah,roti pisang,roti bolu,roti tawar,donat dll. Tetapi berbeda ketika menjelang hari raya idul fitri,beliau membuat aneka ragam kue dan roti untuk kebutuhan hari raya contohnya roti mawar,roti kacang.

Dengan bertambahnya waktu,produksi roti yuli menyebar di seluruh jember dengan perantara sales. Ada yang membelinya kemudian menyetok atau mendistribusikan ke toko-toko,warung di berbagai daerah. Dan sekarang sudah menyebar sampai probolinggo,lumajang,jember,banyuwangi,madura dengan 12 sales. Setiap usaha atau berwirausaha pasti ada untung ruginya,dalam bisnis ini sendiri tidak lepas dari kerugian dan berbagai persoalan. Pak eko mengatakan bahwa sebenarnya uang saya banyak berhenti atau mengendap di sales,ada juga sales yang menaikkan harga roti terlalu tinggi untuk mencari keuntungan yang besar. Maka dari itu di label bungkus roti d kasih harga pasar. Hal itu bertujuan untuk mengontrol harga. Ada juga permasalahan dari karyawanya,setelah di ajari membuat roti dan cukup mahir,karyawan tersebut keluar dari perusahaan dengan alasan mendapatkan kerja yang lebih baik atau memdapat gaji lebih tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline