Lihat ke Halaman Asli

Tegar Oki Prasdika

Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa FT UNNES Membuat Modul Pembelajaran Alat Ukur dan Perkakas Tangan dalam Program Lantip 4 di SMKN Jateng Semarang

Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Dokumentasi Pribadi

Semarang -- Program Lantip (Layanan Aktivitas Terpadu Integrasi Pendidikan) ke-4 yang diselenggarakan oleh Tegar Oki Prasdika mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (UNNES) di SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang, menghasilkan modul pembelajaran baru terkait alat ukur dan perkakas tangan. Modul ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar siswa SMK dalam bidang teknik.

Gambar 2. Dokumentasi Pribadi

Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat yang menjadi kewajiban mahasiswa sebelum lulus. Di program Lantip 4 ini, mahasiswa dari berbagai program studi di FT UNNES bergabung untuk memberikan sumbangsih nyata melalui pendidikan dan pelatihan. Salah satu inisiatif yang dihasilkan adalah modul pembelajaran alat ukur dan perkakas tangan, yang dirancang untuk mendukung pembelajaran praktik di SMK.

 

Gambar 3. Dokumentasi Pribadi

Dalam modul ini, mahasiswa menguraikan berbagai jenis alat ukur dan perkakas tangan yang sering digunakan di dunia kerja teknik, seperti jangka sorong, mikrometer, palu, tang, obeng, kikir dan ragum. Modul ini juga memberikan panduan penggunaan serta perawatan alat-alat tersebut agar para siswa lebih memahami cara mengoperasikannya dengan benar dan aman. Modul ini disusun secara komprehensif, lengkap dengan ilustrasi dan langkah-langkah praktis. Tujuan dari pembuatan modul ini adalah untuk meningkatkan kemampuan teknis siswa dalam penggunaan alat-alat dasar yang mereka butuhkan saat praktik maupun saat nanti bekerja di lapangan.

Menurut salah satu guru pengajar di SMK Negeri Jawa Tengah, modul ini sangat membantu kegiatan belajar mengajar di kelas. "Modul ini bisa menjadi panduan tambahan yang praktis bagi siswa. Harapannya, setelah ini siswa lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja," katanya.

Gambar 4. Dokumentasi Pribadi

Program Lantip FT UNNES diharapkan terus berlanjut dan dapat memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya di sekolah-sekolah kejuruan. Mahasiswa dan dosen pembimbing menyatakan siap untuk terus mengembangkan modul-modul lainnya sesuai dengan kebutuhan sekolah dan industri. Dengan adanya modul pembelajaran ini, diharapkan siswa SMK dapat lebih percaya diri dalam melakukan praktik dengan alat ukur dan perkakas tangan, sehingga ketika lulus mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Program ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi yang bermanfaat antara perguruan tinggi dan sekolah kejuruan dalam mencetak generasi teknisi yang terampil dan siap kerja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline