SDGs 16 : Peace, Justice, and Strong Institutions
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah serangkaian tujuan yang diadopsi secara global oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi umat manusia dan planet bumi secara keseluruhan. Agenda ini berfokus pada upaya pemberdayaan dan perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang. Salah satu tujuan kunci dalam SDGs adalah Tujuan 16, yang berkomitmen untuk menggalakkan masyarakat yang damai dan inklusif serta memastikan semua orang mendapatkan akses yang adil terhadap keadilan. Selain itu, Tujuan 16 juga menekankan pentingnya membangun institusi yang efektif, transparan, dan inklusif pada semua tingkat pemerintahan, yang dapat memainkan peran vital dalam mencapai stabilitas, melindungi hak asasi manusia, dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Tujuan 16 menekankan pentingnya:
• Mengurangi segala bentuk kekerasan dan tingkat kematian terkait kekerasan secara signifikan di mana pun.
• Mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan anak, dan segala bentuk kekerasan serta penyiksaan terhadap anak.
• Membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan transparan di semua tingkatan.
Pencapaian target-target ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tingkat Kriminalitas di Indonesia
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar, menghadapi sejumlah tantangan kompleks dalam usahanya untuk mengurangi tingkat kriminalitas yang terjadi di berbagai wilayah. Berbagai bentuk kriminalitas sering kali mencatatkan angka kejadian yang signifikan, seperti pencurian yang umumnya terjadi di kawasan perkotaan padat penduduk, perampokan yang kerap menyasar tempat-tempat usaha kecil hingga kejahatan dalam kendaraan umum, kekerasan dalam rumah tangga yang menjadi perhatian serius pemerintah dan organisasi sosial, serta kejahatan siber yang terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), angka kriminalitas di Indonesia cenderung mengalami perubahan setiap tahunnya, yang disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk kondisi ekonomi, tingkat pengangguran, dan upaya penegakan hukum yang dilakukan. Sementara itu, ada pula daerah-daerah tertentu yang mencatatkan tingkat kejahatan yang lebih tinggi, menimbulkan tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum dan pemerintah daerah dalam mengembangkan strategi dan kebijakan yang efektif dalam menangani masalah kriminalitas tersebut.
Menurut data Kepolisian Republik Indonesia (Polri), jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 372.965 kejadian. (DATABOKS)