Lihat ke Halaman Asli

Tegar Mulyo Kusuma

Mahasiswa FEB UNAIR 21'

Sholat Jum'at sebagai Evaluasi Diri? Kok Bisa?

Diperbarui: 7 Oktober 2023   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sholat Jum'at adalah sebagai peringatan dan evaluasi diri bagi seluruh umat muslim, karena di dalam sholat Jum'at terdapat Khutbah yang dipaparkan oleh Khotib yang selalu mengingatkan untuk selalu beriman dan bertakwa (mematuhi dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangannya).

Manusia itu diciptakan untuk beribadah, beribadah adalah rasa syukur kita terhadap ALLAH yang Maha Kuasa atas diberikan nikmat yang tidak terbatas, seperti nikmat iman, Islam, kesehatan, DLL. Beribadah terbagi menjadi 2 : ibadah khusus dan umum.

1. Ibadah Khusus : adalah ibadah yang sudah ditentukan dan disyaratkan oleh Allah kepada umat muslim. Ibadah khusus ini mencakup rukun islam yang didalamnya berisi anjuran untuk melaksanakan shalat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu.

2. Ibadah Umum : adalah ibadah yang dilakukan dan diterapkan di kehidupan sehari-hari yang dapat memberikan dampak positif bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Ibadah umum ini mencakup kerja dengan sungguh-sungguh, membantu orang lain yang sedang kesusahan, DLL.

Pertanyaan evaluasi diri, Kita diberikan waktu 24 jam sehari. Apakah kita tidak bisa atau kurang dengan 24 jam tersebut untuk memberikan waktu kita menghadap kepada ALLAH? Kemudian apakah kita sebagai pelaku yang setelah sholat langsung bergegas untuk melakukan kegiatan lain, tanpa meminta maaf dulu dan meminta doa kepada ALLAH? Apakah kita merasa sudah bisa melakukan semuanya tanpa ada bantuan dari Maha Kuasa?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita harus memulai evaluasi atau muhasabah dari diri kita sendiri untuk berubah dan jangan sekali-kali kita membandingkan diri kita dengan orang lain, karena dapat memberikan kita komentar, sehingga tidak segera beraksi untuk berubah. Allah akan selalu menerima doa apapun dan mengampuni seluruh hambanya yang bertaubat tanpa pilih kasih, baik miskin atau kaya, semuanya adalah hal yang sama bagi Allah. Allah berfirman dalam QS asy-Syura ayat 25, "Dan Dialah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan, serta mengetahui apa yang kamu kerjakan." Dari ayat diatas dapat diketahu bahwa manusia harus selalu evaluasi diri untuk lebih baik sebagai berikut:

1. Karena kita hanyalah manusia yang hina tanpa adanya bantuan dari ALLAH. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus selalu memberi waktu untuk deeptalk dengan Allah melalui sholat, berdoa dan berdzikir.

2. Menyertakan Allah ketika kita melakukan kegiatan apapun yang positif dengan berniat karena Allah, meskipun hanya menyingkirkan paku atau kerikil di jalan besar. Karena kita tidak pernah tau dengan menyingkirkan batu tersebut dapat membawa kita ke surga.

3. Rendah hati dan tawakkal. Bahwasanya semuanya adalah kehendak tuhan, antara sukses dan gagal adalah sekuat mana kita berusaha dan mempersiapkan dengan baik, tetapi tetap Allah yang menentukan hasilnya.

Setelah evaluasi diri, maka kurang afdol ketika tidak ada pedoman dalam ibadah untuk menjadi lebih baik. Ibadah ini harus dibarengi dengan pedoman yang kuat atau dipegang teguh oleh seluruh umat manusia. Pedoman ini bernama Al-Qur'an, seluruh umat Islam mempunyai landasan dan aturan yang semuanya tertuang di dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, lantas bagaimana bagi orang-orang, khususnya umat muslim yang tidak pernah membuka, membaca dan memahami Al-Qur'an? Apakah tetap menjadi umat muslim yang takwa atau umat muslim abal-abal?

Menanggapi hal tersebut, umat muslim atau seluruh manusia tidak pernah luput dari salah, lupa dan dosa. Sehingga, dengan kita tahu kelemahan manusia tersebut, kita harus sadar bahwasanya manusia itu bukan apa-apa di mata Allah. Fokus manusia hanyalah ibadah dan jangan menjadi SOK dalam hal apapun. Karena SOK tidak akan dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, akan tetapi hanya memunculkan masalah seperti tidak disukai orang dan merasa sombong di mata Allah. Telah disebutkan di Al-Qur'an Q.S Al-A'raf ayat 146 bahwasannya "Orang-orang yang bersikap sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami."  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline