Lihat ke Halaman Asli

Kritik Cerpen "Wanita Berwajah Penyok" Karya Ratih Kumala

Diperbarui: 17 Desember 2023   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SINOPSIS

Cerpen "Wanita Berwajah Penyok" karya Akmal Nasery Basral mengisahkan tentang seorang wanita yang dikucilkan oleh masyarakat karena penampilannya yang buruk. 

Wanita ini lahir dari hasil hubungan gelap yang tidak direstui oleh masyarakat. Dia juga memiliki kelainan fisik berupa kelainan pada mulutnya sehingga sulit untuk berbicara. Sejak kecil, wanita ini sudah dipasung di sebuah ruangan kecil yang tidak layak huni. Dia hanya dibiarkan makan dan minum seadanya oleh orang-orang yang tidak dikenalnya. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari keluarga atau orang lain. 

Suatu hari, wanita ini bertemu dengan rembulan. Dia merasa bahwa rembulan adalah satu-satunya teman yang dia miliki. Dia selalu berbicara dengan rembulan setiap malam. Wanita ini merasa bahwa rembulan adalah sahabat yang selalu menghiburnya. Semakin hari, bentuk wajah rembulan semakin sempit dan cekung. Wanita ini merasa bahwa rembulan sedang sedih. Dia berusaha untuk menghibur rembulan dengan cara berbicara dengannya. 

Semakin hari, sabit rembulan mulai kembali membulat. Wanita ini senang karena dia berhasil menghibur rembulan. Namun, suatu hari, rembulan tidak datang menemuinya. Wanita ini merasa sedih dan mengira bahwa rembulan tidak mau menemuinya lagi. Malam itu, hujan turun deras. 

Wanita ini berpikir bahwa rembulan sedang menangis. Dia ikut menangis pula, merasakan kesedihan mendalam sahabatnya. Wanita ini terus menangis hingga akhirnya tertidur. Dia tertidur dengan demam tinggi. Pagi harinya, wanita ini terbangun dan melihat sebuah bayangan di genangan air yang menggenang di ruangan pasungnya. Bayangan itu adalah wajah rembulan. Wanita ini tersenyum dan kemudian tertidur kembali. Dia tertidur dengan tenang karena merasa bahagia karena bisa bertemu dengan sahabatnya lagi.

KRITIK

Cerpen ini menceritakan kisah seorang perempuan yang diasingkan oleh masyarakat karena penampilannya yang kurang menarik. Dari segi tema, cerpen ini membahas tentang kasih sayang dan persahabatan, yang dapat dianggap menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. 

Dari segi penokohan, cerpen ini memperkenalkan dua tokoh utama, yaitu perempuan berwajah penyok dan rembulan. Kedua tokoh ini digambarkan dengan kuat dan menarik. Perempuan berwajah penyok digambarkan sebagai sosok penyayang dan penuh kasih sayang, tetap mencintai dan merawat rembulan sebagai sahabat satu-satunya. Rembulan digambarkan sebagai sosok yang selalu menghibur dan memberikan semangat, selalu ada untuk perempuan berwajah penyok bahkan di saat-saat kesepian. Dari segi alur, cerpen ini memiliki alur yang maju, memudahkan pembaca untuk mengikuti jalan cerita. 

Dari segi gaya bahasa, cerpen ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, membuatnya enak untuk dibaca. Dari segi pesan moral, cerpen ini menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan. Cerita ini mengingatkan bahwa setiap individu berhak dihargai dan diperlakukan dengan adil, tanpa memandang penampilan atau perbedaan lainnya. Secara keseluruhan, "Wanita Berwajah Penyok" dapat dianggap sebagai karya sastra yang baik. Cerpen ini memiliki tema menarik, penokohan yang kuat, alur yang mudah diikuti, gaya bahasa sederhana, dan pesan moral yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline