Lihat ke Halaman Asli

Tegar Erio

Mahasiswa Kehutanan

Indonesia Darurat Keanekaragaman Hayati? Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia Jadi Ancaman Besar

Diperbarui: 15 November 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Gambar pribadi penulis, kadal diambil di hutan KHDTK Unmul Lempake, 2024. 

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan beragam ekosistem, Indonesia menjadi rumah bagi sekitar 10% spesies flora dan fauna yang ada di dunia. Namun, di balik keindahan dan kekayaan ini, terdapat ancaman serius yang dihadapi oleh ekosistem kita, terutama akibat perubahan iklim. 

Menurut laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu global diperkirakan akan meningkat antara 1,5 hingga 2 derajat Celsius pada akhir abad ini, yang dapat mengakibatkan perubahan drastis pada pola cuaca, naiknya permukaan laut, dan hilangnya habitat alami. Fakta ini menyoroti pentingnya memahami dan melindungi keanekaragaman hayati Indonesia yang terancam oleh perubahan iklim.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak serius yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia. Pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati tidak dapat diabaikan, karena hal ini berkaitan langsung dengan kesejahteraan manusia dan keberlanjutan ekosistem. Dengan memahami ancaman yang ada dan menerapkan solusi yang tepat, kita dapat berkontribusi dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia untuk generasi mendatang.

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Sumber: Gambar pribadi penulis, laba-Laba diambil di hutan KHDTK Unmul Lempake, 2024.

Keanekaragaman hayati Indonesia mencakup berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang saling berinteraksi dalam ekosistem yang kompleks. Dari hutan hujan tropis di Kalimantan hingga terumbu karang di Raja Ampat, setiap ekosistem memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memiliki lebih dari 40.000 spesies tumbuhan, 1.500 spesies burung, dan 600 spesies mamalia. Keanekaragaman ini tidak hanya penting untuk ekosistem, tetapi juga untuk kehidupan manusia, karena menyediakan sumber daya alam, obat-obatan, dan layanan ekosistem yang vital.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekosistem

Perubahan iklim memberikan dampak yang signifikan terhadap ekosistem di Indonesia. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah peningkatan suhu yang menyebabkan perubahan pola curah hujan. Hal ini berdampak pada pertanian, ketersediaan air, dan kesehatan ekosistem. Misalnya, hutan mangrove yang berfungsi sebagai pelindung pantai dan habitat bagi berbagai spesies, terancam oleh naiknya permukaan laut dan perubahan salinitas. Selain itu, perubahan iklim juga meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan, yang semakin memperburuk kondisi ekosistem.

Ancaman perubahan iklim terhadap Spesies

Perubahan iklim bukan satu-satunya ancaman bagi keanekaragaman hayati Indonesia. Aktivitas manusia seperti deforestasi, perburuan liar, dan pencemaran juga berkontribusi pada penurunan populasi spesies. Banyak spesies endemik Indonesia, seperti orangutan dan harimau Sumatra, berada dalam kondisi kritis. Menurut data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), lebih dari 1.000 spesies di Indonesia terancam punah. Ancaman ini tidak hanya berdampak pada spesies itu sendiri, tetapi juga pada ekosistem secara keseluruhan, karena setiap spesies memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Solusi untuk Melestarikan Keanekaragaman Hayati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline