Kami menemui seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun, yang bernama ibu Hanifa. Ibu Hanifa ini sendiri tidak bekerja, yang dimana untuk kebutuhannya sehari-hari hanya bergantung pada suaminya yang bekerja sebagai Buruh Bangunan. Penghasilan dari suami Ibu Hanifa disini tidak menentu jika ada proyek yang dikerjakan barulah sang suami mendapat gaji itupun hanya sebesar 1.500.000-2.000.000. Ibu Hanifa tinggal bersama anak dan adiknya. 2 orang anak bu Hanifah ini masih bersekolah dan adik dari Bu Hanifa bekerja mengikut suami bu Hanifa, untuk pengeluaran sehari-hari bu hanifah ini sendiri 100.000-150.000/minggunya.
Untungnya bu Hanifa mendapatkan bansos PKH sebesar 375.000/3 bulan dan beras 10 kg/3 bulan juga, jadi untuk pengeluaran bu Hanifa berkurang. Rumah mereka beralamat tepat di Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka hidup di rumah milik mereka sendiri, dalam hal pendidikan, sepasang suami istri, baik sang suami dan Bu Hanifah hanya menamatkan pendidikan jenjang SMP. Untuk saat ini dua orang anaknya masih bersekolah. Untuk biaya pendidikan disini gratis karna sekolah negeri. Bu hanifa bercerita bahwa sang suami sudah 1 bulan lebih tidak mendapat panggilan untuk bekerja hal ini membuat Bu Hanifa bingung untuk mencari tambahan uang kemana. Kondisi rumah Bu Hanifa memiliki ukuran 4x8 meter persegi. Dinding rumah Bu hanifah setengah tembok dan
setengah lagi triplek, untuk lantai rumahnya sendiri hanya plesteran semen. Kondisi rumah beliau menggunakan seng. Untuk bagian dapur dan pintu masuk menggunkan triplek. Untuk peralatan yang berfungsi yaitu handphone, rice cooker, TV ukuran 21 inci, dan lampu rumah serta kendaraan motor sebanyak 1 buah, namun kondisi motornya sendiri tergolong motor tua yaitu mio soul tahun 2012. Kondisi Air yang digunakan untuk mencuci dan mandi berasal dari air aliran PAM. Untuk sumber air minum, keluarga Bu Hanifa menggunakan sumber air hujan, rumah Bu Hanifah memiliki Wc yang sudah memiliki septie tank. Untuk memasak biasanya Bu Hanifa menggunakan gas 3 kg agar lebih menghemat karena gas 3 kg harganya terjangkau. Jikalau ada salah seorang anggota keluarga Bu Hanifa sakit beliau berobat di pusksemas yang tidak jauh dari rumah beliau. Rumah Bu Hanifa berada di dalam gg kecil yang hanya muat 2 motor saja itupun sudah sangat sempit bahkan hampir mengenai halaman rumah warga, dan jika malam hari di gg tersebut cukup gelap hanya diterangi oleh lampu rumah warga.Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari-Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H