Lihat ke Halaman Asli

Jika Hidup Tinggal Hari Esok

Diperbarui: 17 April 2018   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok: GoFundMe

Tak ada yang tahu kapan hari terakhir kita berada di muka bumi ini.  Masih ingatkah dengan cerita pria tua yang dalam kesehariannya dia sangat pelit dan tamak, dan tiba-tiba dia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa? Dia diperlihatkan dengan orang-orang yang pernah dia sakiti. Peristiwa itu membuat dia sadar dan ingin kembali hidup untuk memperbaiki dirinya, dan akhirnya dia masih diberi kesempatan untuk hidup dan melakukan hal-hal yang baik di kehidupannya yang baru.

Jika hal itu terjadi dalam kehidupan kita, dan kesempatan kedua untuk hidup adalah sebuah dongeng, yang berarti kematian adalah akhir dari segalanya, apa yang akan kita perbuat di hari terakhir kita? Banyak dari kita yang memiliki jawaban yang berbeda. Seperti halnya saya sendiri, kalau saja saya tahu kapan hari terakhir saya bisa bertemu dengan mama yang sangat kukasihi, aku akan meluangkan waktu liburan yang membuat dia bahagia dan bangga punya anak seperti aku. Tapi semua itu sia-sia, dia telah pergi meninggalkan aku tanpa ada pesan apapun.

Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga buat diriku. Perjalanan hidup yang aku lalui, aku anggap sebagai esok adalah hari terakhir ku. Banyak hal yang kulakukan, misalnya:

1. Memberi hadiah dengan orang yang kusayangi, tidak menunggu hari spesialnya. Kapanpun aku merasa orang yang kukasihi memembutuhkan sesuatu, aku membelikannya untuk mereka sebagai hadiah dan tanda sayang ku pada mereka.

2. Hormat dan sayang pada orang tua manapun, terkhusus orang tua yang melahirkan kita. Separah apapun perilaku orang tua terhadap kita, mungkin karena perbedaan kasih sayang (menurut kita), ketidakmampuan mereka memenuhi kebutuhan kita, ataupun karena kesibukan mereka,kita harus menyadari bahwa mereka lah yang membesarkan kita. Hormat kepada orang tua adalah salah satu perintah Tuhan. 

Hidup kita semakin diberkati jika kita menghormati orang tua. Perbedaan pendapat dengan orang tua itu merupakan hal yang biasa, tapi bawalah dalam doa bahwa setiap perkataan orang tua merupakan perintah Tuhan. Tunjukkan kasih sayangmu dengan meluangkan waktu untuk menghubungi orang tua kita minimum sekali seminggu. Mereka akan sangat senang sekali mendengar suara kita, anaknya, dibandingkan kiriman kita. Sayang, aku tidak punya kesempatan lagi ngobrol dengan mamaku, tapi aku masih bisa ngobrol dengan papaku, dan aku ga akan menyia-nyiakan waktu kebersamaan kami walau hanya lewat telp.

3. Marah jangan berlebihan, jangan sampai matahari terbenam, karena kita tidak tahu apakah itu bakal yang terakhir ketemu dengan orang tersebut sehingga meninggalkan perasaan tidak enak

4. Give your best! Jangan menunggu sampai esok hari apa yang bisa kamu berikan hari ini. Itu akan diingat semua orang di sekelilingmu.

5. Nikmati hidup! Jangan hanya sibuk bekerja, menghabiskan lebih banyak waktu di kantor dibandingkan dengan keluarga. Jika kamu sakit karena terlalu lelah bekerja, kantor tidak perduli padamu. Mengumpulkan banyak harta tanpa menikmatinya dengan keluarga yang dikasihi, adalah sia-sia. Ketika lumbungmu sudah penuh, dan di malam harinya, adalah malam terakhirmu, siapa yang akan menikmatinya? Yang pasti bukan dirimu. So,enjoy your life!

6. Jaga hati dan pikiranmu, karena itu yang membawa mu ke kehidupan berikutnya, yaitu surga atau neraka!

Sebagai kesimpulannya, Life is Short, Hidup itu Singkat, Nikmati itu semua dan anggaplah esok adalah hari terakhirmu. 

Salam kasih,

Sandy




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline