Lihat ke Halaman Asli

Royal Plaza Intimidasi PKL Warga Jetis Agraria

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum Ramadhan Harus Dibongkar

Warga Kampung di RT 15/ RW 4, Kelurahan/ Kecamatan Wonokromo yang kini tinggal sedikit ini memang punya sejarah panjang dalam tinggal dan menetap di kampung agraria ini.

Dimana sebelum pada tahun 1989 , wilayah di kawasan RT 15/ RW 4, Kelurahan/ Kecamatan Wonokromo ini terdapat 200 rumah lebih dan tercatat memiliki 355 Kepala Keluarga (KK).

Yang rumahnya tersebar di Kampung Jetis Kulon 1, Jetis Agraria 1, Jetis Agraria 2, Jetis Agraria 3, Jetis Agraria 4, Perumahan PNP/ PTP dan Perumahan Kehakiman dan jalan ketintanh(sebelah selatan).

Namun, tahun 2015 ini, tinggal warga jetis agraria dan jalan ketintang saja yang masih dalam satu Rt 15/ Rw 4. Kelurahan wonokromo ini. Dengan tersisa jumlah sekitar 17 rumah dan 33 kk saja.

Sejak pembebasan tanah tahun 1989 oleh PT Seafer International Continental (SIC), sampai diambil alih PT. Dwi Jaya Manunggal, anak perusahaan Pakuwon jati, masyarakat sekitar tidak pernah tentram dan nyaman hidup disekitar kawasan royal plaza.

Meskipun sekarang telah berdiri sebuah mall super megah, yaitu Royal Plaza, namun kampung sekitar malah kelihatan kumuh, padat,pengap dan kalau hujan selalu banjir. Maklum dahulu sebelum Royal ada, semua aliran resapan air lancar, dgn adanya royal resapan air malah tertutup semua. Sehingga wajar kalau hujan pasti banjir rumah warga sekitar.

Belum lagi dikuya-kuya dan diintimidasi, menjadi berita keseharian warga sekitar. Sehingga menjadi hafal masyarakat sekitar royal plaza. Tidak hanya dalam penggusuran rumah saja, namun banyak yang tertipu oleh pihak royal. Dengan alasan, setelah rumahnya diberikan, nanti akan dijadikan karyawan royal plaza? Namun semua itu hanya tipu muslihat, agar rumahnya cepat diberikan royal dengan harga murah. Inilah kebohongan pihak managemen dan para calo royal.

Begitu pun dengan warga sekitar yg membuka warung PKL, yang persis dibelakang royal plaza? Sering dapat tekanan untuk cepat membongkarnya. Dengan alasan akan dibuat perluasan parkir sepeda motor pengunjung royal.

Seperti yang di ungkapkan Ibu Gaminah 51 tahun ini," aku iki sudah berjualan sejak tahun 2006, hampir sembilan tahun dan tidak ada masalah dengan royal, kenapa sekarang selalu selalu diganggu terus. Padahal saya gak pernah mengganggu royal...!," ungkapnya dengan serius.

Seperti beberapa bulan lalu tepatnya akhir 2014, sebelum ada pengusiran PKL, ada surat peringatan dahulu yang ditujukan kepada PKL warga sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline