Lihat ke Halaman Asli

Tedja Mukti Nugraha

Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Psikoedukasi: Upaya Pengenalan Minat dan Bakat Demi Masa Depan Gemilang

Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Siswa-Siswi SMP PGRI 01 Tumpakrejo dan Anggota KKN Jantra 75 UB 2024/dokpri

  Pada tanggal 22 Juli 2024, Kelompok KKN FBD Jantra 75 melakukan  program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, dengan mengadakan program kerja psikoedukasi mengenal minat dan bakat di SMP PGRI 01 Tumpakrejo. 

Program kerja ini diadakan dengan alasan yang bukan lain adalah membantu siswa siswi SMP PGRI 01 Tumpakrejo untuk mengenal apa itu minat dan bakat secara keseluruhan demi mencapai masa depan yang gemilang dan agar dapat meningkatkan prestasi belajar. Program kerja ini hanya diperuntukkan kepada siswa-siswi SMP PGRI 01 Tumpakerjo untuk mengenal definisi minat bakat, tipe minat dan tipe bakat sesuai teori dari ahli psikologi, dan jenis profesi yang cocok dengan tiap tipe minat dan tipe bakat. 

Oleh karena itu, pengenalan minat dan bakat tidak dilakukan dengan adanya pengadaan tes psikologi pada umumnya, melainkan dilakukan dengan cara psikoedukasi (sebatas memberikan informasi) sehingga keputusan untuk menentukan minat dan bakat apa yang dimiliki masing-masing anak tidak ditentukan.  Program kerja tersebut diadakan dalam dua hari, yaitu tanggal 22 dan 23 Juli.

  Pada hari pertama (22 Juli), agenda program kerja psikoedukasi yang dilakukan adalah pengenalan minat. Pelaksanaan program kerja dilaksanakan di aula SMP PGRI 01 Tumpakrejo. Sebelum program kerja dilaksanakan, tatanan program kerja psikoedukasi diisi oleh beberapa orang yang memiliki peranannya masing-masing. Salah satu penanggung jawab program kerja memiliki peran sebagai pemateri. Lalu, untuk penanggung jawab program kerja lainnya beserta anggota KKN yang lain berperan sebagai fasilitator yang berjumlahkan 6 orang. 

Untuk anggota lain yang tersisa berperan sesuai divisinya seperti perlengkapan, time keeper, dokumentasi, dll. Untuk yang berperan langsung dalam program kerja, setiap anggota yang berperan memiliki tugasnya masing-masing. Anggota yang berperan sebagai pemateri bertugas untuk memimpin jalannya acara dan memberikan psikoedukasi kepada siswa siswi. 

Anggota yang berperan fasilitator bertugas untuk membimbing siswa siswi yang dibentuk dalam kelompok menjadi 6 kelompok. Semua anggota yang bertugas langsung (baik pemateri maupun fasilitator) diberikan buku modul pelaksanaan psikoedukasi yang berisikan urutan sesi-sesi selama acara berlangsung dan instruksi dalam memberikan materi beserta instruksi dalam membimbing kelompok bagi fasilitator.

  Program kerja tidak serta merta dilaksanakan langsung dengan pemberian psikoedukasi, melainkan dilakukan pemberian kuisioner mengenai pemahaman tentang minat dan bakat, perkenalan, dan ice breaking beserta pemberian hadiah terlebih dahulu. Hal tersebut dilaksanakan agar pemberian materi psikoedukasi dapat diterima secara baik oleh siswa karena program kerja membawa nuansa seru. Setelah perkenalan dan ice breaking, program kerja dilaksanakan dengan pemberian materi. 

Materi yang diberikan berupa definisi minat, tipe minat, dan profesi apa yang cocok dari tiap tipe minat tersebut. Kemudian, agar program kerja bisa memberikan dampak keberlanjutan, program kerja dilanjutkan dengan sesi refleksi. Sesi refleksi tersebut dilakukan dengan diberikan secarik kertas terhadap setiap anak yang ada di kelompok dan disuruh menulis untuk merefleksikan apa saja yang didapat dalam program kerja tersebut. Isi tulisan refleksi diri tersebut berbentuk L (Look)-T (Think)-L (Learn)-P (Plan). 

Look adalah melihat peristiwa yang terjadi. Think adalah berpikir mencari akar permasalahannya. Learn adalah memelajari apa yang dipelajari dalam program kerja. Plan adalah rencana tindak lanjut dari pemahaman materi program kerja tersebut. Hasil dari refleksi tersebutlah yang menjadi buah manis program kerja psikoedukasi ini karena dari hasil tersebutlah yang menjadi indikasi penentu paham tidaknya mengenai minat dan bakat dari tiap siswa-siswi SMP PGRI 01 Tumpakrejo. Setelah refleksi, program kerja hari ke-1 ditutup dan dilanjutkan keesokan harinya.

  Pada hari kedua (23 Juli), agenda program kerja dilanjutkan dengan pengenalan bakat. Lokasi dan tatanan program kerja masih sama dengan hari sebelumnya, tetapi urutan sesi berbeda. Yang awalnya sesi dimulai dengan pemberian kuisioner, perkenalan, dan ice breaking, pada hari ke-2 sesi diawali dengan me-review materi yang diberikan saat hari ke-1. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline