Lihat ke Halaman Asli

Penyiaran Keyakinan Beragama

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Belakang ini dunia media sosial kembali ramai dengan video aksi misionaris yang sedang "berdakwah" kepada para pejalan kaki di acara CFD jakarta. Sasarannya mulai dari anak kecil, remaja tanggung, hingga nenek-nek tua.
Para misionaris ini menggunakan kaos bergambar garuda, ada kaos yang berwarna merah dan berwarna hitam, namu sablonannya sama-sama berlambang burung garuda.
Para misionaris ini mengatasnamakan LSM yang bergerak dibidang sosial, aktivitasnya adalah membagi-bagikan atribut seperti kalung berlogo burung merpati, pin bertuliskan "I Saved", ada juga biskuit yang bertuliskan "Sudah Genap".
Si wartawan mencoba mencari tahu simbol dan kata-kata yang digunakan melalui mesin pencarian google dan semua simbol dan kata-kata yang diperolehnya berafiliasi kepada keyakinan kristen.
Pada salah satu scene terlihat seorang wanita tua berkerudung tengah didekati oleh salah seorang misonaris perempuan, si ibu tua nampak bingung, si misonaris memegang tangan si ibu sembari mengajaka si ibu untuk percaya bahwa Yesus adalah jalan keselamatan dengan sedikit pemaksaan, aksi ini kemudian dihentikan oleh si wartawan yang dengan berani menghampiri mereka berdua dan menyela si misionaris.
***
"Dakwah" atau menyiarkan agama merupakan salah satu aktivitas keagamaan, dimana masing-masing agama memiliki tuntutan untuk mendakwahkan apa yang diyakininya kepada orang lain.
Terlebih bagi islam dan kristen yang merupakan agama misi, sedangkan untuk hindu, budha tidak memiliki aktivitas bedakwah yang masif.
Aktivitas "dakwah" ini rentan sekali dengan konflik, sehingga kemudian pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang aktivitas penyiaran agama sehingga tidak menimbulkan konflik horizontal ditengah-tengah masyarakat.
***
Video yang diunggah ke youtube oleh pemilik akun twitter @titui merupakan reportase yang menunjukan bagaimana "dakwah" para misionaris kristen yang dibungkus dengan aktivitas sosial, pembagian atribut, biskuit yang ternyta menyimpan simbol-simbol kristen.
Sasaran yang dituju pun spisifik, yaitu anak-anak kecil, remaja tanggung, dan orang tua yang sudah mulai pikun, tujuan jelas, supaya mereka mudah untuk di ajak, sedangkan bagi orang dewasa mereka tidak berani untuk menyapa dan memberikan atribut yang mereka miliki.
***
Awal ospek sarjana 2005 silam, ada teman angkatan yang mengucapkan kalimat syahadat saat rangkaian kegitan ospek.
Saya sendiri kurang tau alasannya apa, namun yang pasti tidak ada di antara teman saya yang sengaja memberikan mie instan atau bahan kebutuhan pokok sebagai iming-iming teman saya untuk berpindah dari kristen ke islam.
Semuanya berjalan alami, tidak ada paksaan dalam berislam, laa ikra ha fiddin, dan memang dalam islam dakwah yang utama adalah kepada kalangan keluarga sendiri baru kemudian dakwah kepada sesam muslim untuk memperkuat ibadah dan aqidah baru kemudian target yang terakhir adalah non-muslim.
Tapi sepertinya berbeda dengan kalangan misionaris, yang menjadi objek "dakwah" utama bagi mereka adalah umat non-kristen, mereka berlomba-lomba untuk meng-kristenkan umat lain.
#NoOffense #DiscussionAreOpened

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline