Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Melayu, Please!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika anda melihat foto di atas sebenarnya tidak ada yang istimewa kecuali dua orang "keren" yang sedang mejeng..he..he.. tetapi saya tidak akan membahas gambarnya tapi coba anda perhatikan plakat ( banner) yang bertuliskan " Bahasa Melayu Bahasa resmi Negara". Dan anda tahu tulisan seperti itu ada dihampir disetiap gedung pemerintahan, Sekolah ,Mall dan tempat tempat lainnya selalu ada peringatan seperti itu, seakan akan peringatan ""Demam nyamuk berdarah saja !!"" Dan hal itu lebih di pertegas kalau anda berkunjung ke Brunai dihampir  setiap sudut kota selalu banyak tulisan yang berbunyi " Utamakan Bahasa Melayu" atau " Bercakaplah dalam Bahasa Melayu " Kenapa harus demikian ?? Bukankah Brunai adalah Negara yang penduduknya hampir 90% adalah orang Melayu ? Setelah saya lama tinggal di Brunai dan banyak bergaul di lingkungan pendidikannya barulah saya tahu rupanya sejak bangku sekolah Tadika ( TK ) di Brunai di wajibkan untuk menggunakan bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris. Jadi apa pun pelajarannya harus menggunakan bahasa Inggris dan semua buku buku pelajarannya adalah bahasa inggris kecuali buku pelajaran bahasa melayu saja yang menggunakan bahasa Melayu. Yang lebih saya herankan adalah betapa susah saya cari buku buku di perpustakaan atau pun di toko buku baik itu novel, buku biografi atau pun buku sejarah dunia yang menggunakan bahasa melayu semua dalam bahasa Inggris. Rupanya bahasa inggris betul betul adalah bahasa yang wajib dikuasai dan bahasa kedua mereka jadi tidak heran kalau saya berbincang bincang dengan anak umur 7 tahun menggunakan bahasa inggris selalu jawabannya malah lebih bagus dari pada saya ..wah.... Tapi hebatnya lagi walau bahasa Inggris bahasa wajib yang digunakan dalam dunia pendidikan  tetap saja bahasa melayu adalah bahasa yang digunakan dalam pergaulan, dan yang saya angkat jempol buat orang Brunai mereka tidak merusak bahasa melayu yang bercampur dengan bahasa inggris seperti orang Malaysia, jadi jangan harap dalam pembicaraan akan keluar kata kata seperti " i " untuk aku atau "you" untuk kamu seperti layaknya orang Malaysia kalau bertutur kata. Hal ini juga berlaku untuk acara drama tv ( sinetron) atau acara lawakan yang ada di RTB semua harus menggunakan Bahasa melayu yang baik dan benar.... Dari semua itu baru saya dapat menyimpulkan bahwa untuk menjaga Bahasa melayu tetap di kuasai secara baik oleh anak anak penerus bangsanya maka di buat pemilahan untuk dunia pendidikan harus berbahasa Inggris dan untuk pergaulan tetap harus menggunakan Bahasa melayu. Jadi Bahasa Melayu, Please !!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline