Lihat ke Halaman Asli

Mari Kita Tingkatkan Agar Kasus HIV dan AIDS Meningkat

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1291092291592022374

[caption id="attachment_77812" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock)"][/caption] Dari tahun 1987 sampai Agustus 2010 angka komulatif kasus HIV dan AIDS di DKI Jakarta menurut  data yang dikeluarkan seksi surveilans epidemiologi HIV/AIDS (laporan SARS)-Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, ada 7018 kasus HIV dan AIDS.  Sedangkan menurut sumber Ditjen PPM dan PL Departemen Kesehatan RI, DKI Jakarta diperingkat pertama untuk kasus AIDS se-Indonesia. Panik dan mengkhawatirkan, begitu tahu Jakarta tertinggi untuk kasus AIDS. Menurut saya, tidak aneh lagi (bahkan mungkin malah wajar) karena Jakarta merupakan tempat pertemuan orang dari berbagai daerah. Mereka bisa saja terinfeksi di luar kota atau di luar negeri, namun melakukan tes HIV di Jakarta. Karena Jakarta sudah banyak rumah sakit, puskesmas dan LSM menyediakan layanan tes HIV gratis. Begitu hasilnya reaktif, secara otomatis dicatat sebagai penambahan kasus HIV positif di Jakarta. Bagaimana dengan penambahan kasus baru bertambah setiap tahunnya?  Terang saja, angka kasus terus bertambah karena angka tersebut komulatif. Malah ada yang berpendapat bahwa program HIV dan AIDS yang dilakukan oleh pemerintah pusat, daerah maupun LSM dinilai gagal karena tidak bisa menurunkan laju angka kasus HIV dan AIDS di Indonesia. Mengerikan? Tentu saja. Namun saya melihatnya dari sudut pandang lain. Justru dengan bertambahnya kasus baru HIV, memperlihatkan program strategi penanggulangan HIV dan AIDS sudah bisa diterima masyarakat. Pemerintah dan LSM bekerjasama untuk memberikan informasi HIV dan AIDS yang baik dan benar. Sampai saat ini untuk test HIV, masyarakat bisa datang ke  50'  tempat pelayanan di puskesmas, rumah sakit dan rumah sakit umum daerah di lima wilayah. Sehingga masyarakat bisa pergi ketempat pelayanan terdekat dari tempat tinggalnya. Bila ada yang terifeksi, akan dirujuk ke LSM untuk dilakukan program pedampingan. Bagaimana menyiapkan seseorang dalam menjalankan hidupnya dengan virus HIV -belum ada obat untuk membunuh virusnya - di dalam tubuhnya.  Memberi pembekalan ketrampilan sesuai dengan minatnya.  Sehingga Orang Dengan HIV AIDS - ODHA- masih bisa berkarya seperti sebelum meraka terinfeksi HIV. Di Jakarta kasus HIV terbanyak ditemui dari pengguna narkoba suntik - penasun - ada 18.581 orang tersebar di 44 kecamatan (data peta respon KPAP DKI Jakarta 2009). Agar mereka tidak menularkan HIV kepada yang lainnya, dirancang program harm reduction atau pengurangan dampak buruk penggunaan narkoba suntik. Salah satunya dengan program metadon. Metadon adalah program pengurangan dampak buruk narkoba bagi pengguna heroin dan putauw. Pengguna mendapatkan narkotika golongan dua yang diproduksi secara legal di 18 lokasi layanan kesehatan yang menyiapkan layanan ini. Pemerintah daerah juga membuka layanan klinik infeksi menular seksual di 18* tempat layanan. Bukan itu saja, sampai saat ini pemerintah juga memberika gratis obat anti retro viral - ARV-  obat untuk menahan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh yang dibisa diambil di 19* tempat rumah sakit rujukan. (*data dari KPAP DKI Jakarta 2010) Dengan melihat program layanan penanggulangan HIV dan AIDS di DKI Jakarta dirasa cukup lengkap. Informasi HIV dan AIDS, program dan tempat layanan terus diinformasikan oleh pemerintah dan LSM secara berkesinambungan. Hasilnya, masyarakat mulai sadar dan memberanikan diri untuk test HIV. Bila banyak yang test sudah pasti angka kasus akan meningkat. Dengan mengetahui makin banyak yang terinfeksi HIV, berarti pemerintah harus mengembangkan program penanggulangan HIV dan AIDS lebih maksimal lagi. Program pencegahan sudah dibuat dan dilaksanakan. Sekarang tugas kita bersama untuk mendukung program penanggulangan dan pencegahan HIV dan AIDS serta tidak   memberikan cap buruk dan tidak memberi perlakuan berbeda kepada ODHA. Bersama kita bisa meningkatkan angka kasus HIV dan AIDS di Jakarta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline