Lihat ke Halaman Asli

Nelayan Harapkan Capres Jokowi Didampingi Ryamizard Cawapresnya

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nelayan Harapkan Capres Jokowi Didampingi Ryamizard Cawapresnya
Aspirasi Relawan GANTI Pantura, 25 April 2014.

Cirebon, ganti_pantura@yahoo.com - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki panjang garis pantai terbesar kedua setelah Kanada, dengan luas lautnya yang dua pertiga dari luas wilayah yurisdiksi NKRI. Dari tinjauan perjalanan sejarah perjuangan bangsa yang nenek moyangnya orang pelaut, pernah meraih jaman kejayaan semasa Sriwijaya dan mencapai jaman kemakmuran semasa Majapahit. Padahal baik Sriwijaya maupun Majapahit beribukota dipedamalan, akan tetapi kedua pemerintahan kerajaan itu berhasil menguasai lautan nusantara. Bahkan Sriwijaya mampu menggunakan Selat Malaka untuk jalur perdagangan sodagar Gujarat dari India melakukan hubungan dagangnya dengan tauke Kanton dari Tiongkok, dengan Campa sebagai pelabuhan barternya.

Terkait dengan salah satu visi calon presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Ir. Joko Widodo, atau yang disapa Jokowi, bertekad melakukan “Revolusi Mental” atas dasar pertimbangan mentalitas bangsa kita yang semakin lama kian merosot oleh karena terus menerus tergerus oleh pandangan hidupnya yang berorientasi pada continental based. Yang makin menjauh dari jati diri bangsa yang pernah mengalami kedigjayaan akibat mengabaikan pandangan hidupnya dari maritime based. Berdampak pada pembentukan mentalitas bangsa yang semula optimis menjadi pesimis, yang awal mulanya herois patriotik menjadi hedonis patronik.

Komandan Relawan Gerakan Nelayan Tani Indonesia Pantai Utara Laut Jawa (Relawan GANTI Pantura), H Dhade Mustofa Effendi yang didampingi Kepala Staf Relawan, Eddy Syamsuri, dalam keterangannya kepada pers (25/4/2014) di Markas Besar Perjuangan (MBP) di Jl. Sukarno-Hatta Blok Karang Biting Gebang Kulon, Gebang, Cirebon. Menyambut baik salah satu visi Capres Jokowi, dan karena itu Relawan GANTI Pantura mendukung sepenuhnya untuk Jokowi menjadi Presiden.

“Dalam dukungannya, kami senantiasa akan memperjuangkan secara all-out partisipasi masyarakat pesisir, kaum nelayan, pembudidaya tambak, dan rumah tangga perikanan di seluaruh tanah-air khususnya di pantura, untuk memilih sekaligus memenangkan Capres Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang”, kata H Dhade.

Alasan, mengapa Relawan GANTI Pantura mendukung penuh Jokowi? Menurutnya selain Jokowi diajukan oleh PDI Perjuangan, Jokowi pun sangat menaruh perhatian kepada nasib kaum nelayan. “Tanpa ada permintaan nelayan di Cilincing, diawal tahun ini. Saat musim angin barat laut yang merupakan masa pacekliknya karena tidak bisa melaut akibat musim ombak besar, Jokowi datang berkunjung dengan membawa 4 ton sembako untuk membantu nelayan tersebut”.

Untuk PDI Perjuangan, lanjut H. Dhade, “Partai inilah, yang kendati 10 tahun menjadi partai oposisi pemerintah. Tapi di kampung kami, Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri yang sudah tiga kali berkunjung tanpa merasa risih karena aroma pesisir yang bau amis, padahal Ibu Mega adalah Presiden kelima. Atas amanat Kongres PSI Perjuangan di Bali, Ibu Mega datang untuk meresmikan Rumah Sakit Tanpa Kelas (RSTK) ‘Mega Gotong Royong’ di perkampungan nelayan Gebang. Inilah landasan kuat yang menjadi alasan kami mendukung penuh Jokowi menjadi presiden”.

Kepala Staf Relawan GANTI Pantura, Eddy Syamsuri, juga menegaskan bahwa untuk membangun Indonesia yang archipelago state dari kerusakan mental para penguasa yang diberi mandat oleh rakyat untuk memimpinnya, tidaklah cukup di back up oleh popularitas seorang tokoh. “Tidak cukup hanya karena pengalaman pernah menjadi wakil presiden atau ketegasan saat menjadi ketua lembaga tinggi negara yang memagari konstitusi untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapresnya. Tidak cukup!”, ujarnya.

Usaha agar pembangunan bisa jalan, dan penegakan supremasi hukum agar keadilan dapat dirasakan. Menurutnya belum bisa menyelesaikan masalah atau karut marut negara ini jika perekonomian bangsa terjebak dan terjerat oleh rezim neo liberalisme, serta jurang kesenjangan sosial dengan potret kemiskinan yang mengenaskan terus berlanjut. “Sepanjang mindset dan pola pikir kita masih tertuju pada daratan dan tidak mau melihat potensi lautnya yang lebih luas, jangan harap bangsa Indonesia bisa bangkit dan negara menjadi hebat. Lihat saja Amerika Serikat yang jika tidak ada negara bagian Hawai adalah kontinental, tapi armada laut dan tentara marinirnya menjadi kekuatan adi kuasa” imbuhnya seraya mengisahkan jika Raja George VI yang pernah menyatakan siapa yang kuasai lautan itulah yang menguasai dunia, “Maka terbuktilah Inggris menjadi Britania Raya, dengan negara persemakmuran yang terdiri dari pulau-pulau dibawah kendalinya”.

Sebab itu, lanjut Eddy, Relawan GANTI Pantura, mengharapkan mantan KSAD jenderal TNI Purn. Ryamizard Ryacudu, baik oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati maupun Capres Jokowi, berkenan memilih prajurit yang Pancasilais ini untuk menjadi cawapresnya Jokowi. “Ini adalah harapan kami, masyarakat pesisir, kaum nelayan, pembudidaya tambak dan rumah tangga perikanan, khususnya di pantura, agar cawapresnya Jokowi adalah Ryamizard”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline