Lihat ke Halaman Asli

Teddy Sukma Apriana

Seorang teknisi yang nyambi jadi blogger

Video Maker pun Butuh Proteksi

Diperbarui: 30 Oktober 2016   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Video Maker. Sumber: www.premiumbeat.com

Saat ini, kita mengenal banyak sekali pekerjaan yang terkait dengan passion, apalagi sekarang passion tersebut sudah didukung dengan kehadiran teknologi. Mungkin dari Anda ada yang bekerja sebagai food blogger, fashion blogger, atau mungkin menjadi vlogger? Yup, di zaman serba maju ini, kita akan sering mendengar nama pekerjaan yang terdengar sepele namun bisa menghasilkan pundi-pundi hingga miliaran rupiah.

Saya sendiri juga memiliki pekerjaan impian yang berkaitan dengan passion saya. Saya ingin sekali menjadi seorang video maker yang berfokus pada edukasi dalam penyiaran di Indonesia. Mengapa demikian? Karena saya melihat peluang usaha di bidang ini masih jarang. Saya belum pernah melihat ada orang yang mau membuat konten edukasi mengenai penyiaran di Indonesia. Walaupun ada, konten tersebut dibuat oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan bidang tersebut, seperti KPI dan Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi). Belum ada insan di Indonesia yang mau membuat konten edukasi tentang penyiaran.

Mengapa saya ingin menjadi video maker dalam penyiaran? Karena saya melihat bahwa masyarakat Indonesia masih memerlukan yang namanya edukasi dalam menikmati konten-konten yang disiarkan oleh insan penyiaran di Indonesia, baik dalam penyiaran radio dan penyiaran televisi. Masih ada orang yang masih belum paham tentang klasifikasi program yang sudah ditetapkan oleh KPI dalam penyiaran televisi. Masih ada orang yang "terpancing" dengan konten berita yang sengaja dibuat untuk memprovokasi masyarakat. Masih ada orang yang belum paham tentang cara mengadukan program-program radio dan televisi yang bermasalah kepada pihak-pihak yang berwenang. Intinya, masyarakat Indonesia membutuhkan edukasi dalam menikmati segala konten yang disiarkan oleh stasiun televisi dan radio di Indonesia.

Karena itu, saya ingin membuat konten-konten edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia agar mereka bisa melek penyiaran. Saya sendiri memiliki passion dalam hal pembuatan video. Saya tertarik dengan bidang ini karena dengan video kita bisa menyampaikan pesan kita secara singkat, padat, jelas, juga menarik, kepada masyarakat. Tentu saja, video yang dibuat tetap mengedepankan sisi edukasi dan diimbangi dengan hiburan.

Dalam menggapai passion saya tersebut, tentu saja saya membutuhkan proteksi yang bisa melindungi pekerjaan saya dalam membuat video. Mungkin saja, saya mengalami kecelakaan saat proses pembuatan konten, terutama jika produksi konten tersebut dilakukan di luar ruangan. Mungkin saja, saya mengalami hal-hal yang tidak diinginkan selama proses pembuatan konten-konten video tersebut. Tetapi, bukan hanya dalam proses pembuatan konten. Saya juga membutuhkan proteksi diri agar saya tetap bisa berkarya membuat konten-konten edukatif dan inspiratif dalam penyiaran di Indonesia. Jika diri saya mengalami musibah, apa bisa saya membuat konten-konten tersebut?

Ketika saya melihat produk-produk proteksi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi mainstream, hampir tidak ada yang bisa mendukung passion saya ini. Mungkin karena passion saya ini dianggap sepele. Saya butuh proteksi yang bisa mengerti passion anak muda masa kini yang penuh dengan kreatifitas dan inovasi yang tinggi. Tak melulu soal passion, juga mengerti tentang gaya hidup anak muda masa kini yang fleksibel. Saya kira, seharusnya di zaman dimana startup-startup bermunculan ini, sudah ada asuransi yang bisa mengerti keinginan anak muda. Jika ada proteksi yang bisa seperti yang saya harapkan, saya bisa bebas dalam menjalani passion saya dalam dunia pembuatan video.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline