Lihat ke Halaman Asli

Tingkat Pengetahuan Tidak Ada Hubungannya dengan Kebiasaan Merokok

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hari ini saya diskusi sedikit dengan seorang junior tentang masalah rokok yang membuat saya terdorong untuk membuka file-file lama yang belum sempat dibaca penuh. Beberapa waktu yang lalu saya menemukan artikel penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Rokok Dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota Padang. lengkapnya bisa dilihat di link ini http://jurnal.fk.unand.ac.id/articles/vol_2no_1/25-28.pdf

Satu hal yang mengejutkan adalah bahwa ternyata tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan siswa SMP terhadap rokok dengan kebiasaan merokok. dengan kata lain, mereka tahu rokok itu berbahaya, tahu kalau merokok merupakan kebiasaan yang buruk namun anehnya tetap saja merokok. Ibarat muslim yang tahu shalat itu wajib tapi tidak melaksanakannya, tahu kalau bohong itu dosa tapi tetap saja berbohong.

Memang untuk mencegah seseorang agar tidak menjadi perokok yang dibutuhkan bukan hanya pengetahuan saja. Banyak aspek yang mempengaruhi kebiasaan seseorang, contoh lingkungan. Lingkungan meliputi keluarga, sekolah, teman bermain dan sebagainya. kalau di keluarganya orangtuanya merokok, tontonan di televisi memperlihatkan orang merokok, teman-temannya merokok pengetahuan tentang bahaya rokok akan menguap begitu saja karena sudah dianggap biasa. Saya pikir ada baiknya juga jika di setiap film/tontonan yang notabene digemari remaja tidak memperlihatkan adegan merokok. Yaaah, apapun lah caranya yang tidak memberi kesan merokok itu keren dan sebagainya. Karena sesungguhnya itulah permasalahannya saat ini. Yang baik dianggap buruk dan yang buruk dianggap baik. Seperti lirik lagu one republic i feel something so wrong doing the right thing, i feel something so right doing the wrong thing.

Tanggal 24 Juni nanti setiap kemasan rokok harus dikemas dengan “mengerikan”. Mungkinkah hal ini bisa menghambat keinginan seseorang untuk merokok? Let’s see…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline