Lihat ke Halaman Asli

Teddy Sanjaya

Pecinta Kopi

Sahabat

Diperbarui: 30 Desember 2023   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dibuat oleh Bing AI)

Di sebuah tempat yang tinggi di atas awan, dua sahabat, Alex dan Ryan, duduk di atas tebing yang menjulang tinggi. Mereka telah bersahabat sejak kecil dan telah melewati berbagai perjalanan hidup bersama-sama. Kini, di puncak karir mereka yang sukses, mereka memutuskan untuk kembali mengenang semua kenangan indah.

"Ingat waktu kita pertama kali bertemu di sekolah?" tanya Alex, senyumnya merefleksikan nostalgia. "Kita tidak pernah terpisah sejak saat itu, ya?"

Ryan mengangguk, "Tentu saja, Alex. Kita bersama-sama melalui setiap langkah hidup. Dari sekolah, kuliah, hingga akhirnya mencapai puncak karir ini. Kita luar biasa, bukan?"

"Mungkin kita memang luar biasa," ujar Alex, sambil menatap ke langit yang luas. "Tapi, ini juga tentang kerja keras dan dukungan satu sama lain. Kita saling melengkapi."

Mereka saling memuji satu sama lain atas pencapaian mereka, mencatat setiap momen indah yang telah mereka lalui. Namun, tiba-tiba, langit yang cerah berubah menjadi gelap. Angin bertiup kencang, dan mendadak, mereka menyadari bahwa mereka terperangkap di tempat yang sangat tinggi.

"Ada apa ini?" Ryan berseru, mencoba mengecek ponselnya, tetapi sinyalnya sudah hilang.

"Tidak tahu," kata Alex, mencoba menjaga ketenangan. "Tapi kita harus mencari jalan keluar."

Saat mereka mencoba untuk turun, mereka menemui rintangan setiap langkah yang diambil. Bebatuan licin dan jalan yang sempit membuat perjalanan semakin sulit. Tiba-tiba, tanah di bawah kaki Alex berguncang, dan ia hampir terjatuh. Ryan dengan cepat menariknya ke belakang, menyelamatkan nyawanya.

"Kita harus hati-hati," kata Ryan, matanya penuh kekhawatiran.

Mereka berdua terus bergerak, tetapi situasi semakin memburuk. Tanah di bawah kaki mereka retak, dan mereka sadar bahwa satu-satunya cara untuk selamat adalah dengan mengorbankan salah satu dari mereka. Kedua sahabat itu saling pandang, merasakan ketidaknyamanan dan keputusan yang sulit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline