Lihat ke Halaman Asli

Kesetaraan Gender pada Industri Penerbangan

Diperbarui: 5 April 2016   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di seluruh dunia, tak terhitung jumlahnya pengusaha yang berusaha untuk menyeimbangkan kembali dominasi laki-laki di industri tertentu untuk menumbuhkan lingkungan egalitarian dan meritokrasi para pekerja mereka. Bulan lalu, efek dari upaya ini terlihat. Dengan upaya tiga kru perempuan yang bekerja sangat terampil, mereka dapat berada di garis terdepan sebagai awak pesawat perempuan pertama dari Royal Brunei Airlines yang mendaratkan Boeing 787 mereka di Arab Saudi. Sebuah negara, yang banyak diberitakan tidak mengizinkan perempuan secara hukum untuk berkendaraan.

Dengan mengesampingkan implikasi politik, prestasi ini merupakan tonggak yang mengesankan dan inspirasi untuk perempuan yang bekerja di sektor-sektor dimana mereka kurang terwakili. Prestasi ini diharapkan akan mengembangkan industri penerbangan komersial. Bahkan di Amerika Serikat, hanya 3% dari pilot maskapai penerbangan komersial yang merupakan perempuan, setengah dari rata-rata. Ketidakseimbangan ini mungkin endemik bagi industri penerbangan, tapi tidak berarti hal ini tidak dapat diubah. Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Consulting tahun lalu menemukan bahwa perempuan hanya memegang 17% dari posisi eksekutif di perusahaan pada sebagian besar industri. Penelitian yang sama menemukan bahwa hanya sekitar 25% persen perempuan di hampir 120 perusahaan yang berbeda percaya bahwa tempat kerja mereka meritokrasi. Jelas, kondisi masih jauh dari ideal dalam dunia kerja. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya?

Sering kali, solusi terbaik untuk masalah sistemik seperti ini adalah dengan mengaplikasikannya pada diri sendiri. Pelanggaran ketidak setaraan gender tidaklah sejelas melarang satu gender mengendarai mobil. Lebih dari itu, di banyak negara maju dan berkembang, hambatan promosi bahkan terjadi hanya karena mereka yang mengetahui ketidak setaraan ini takut mengangkat isu ini atau sekedar takut menyampaikan pendapatnya terkait ketidak setaraan ini. Masalah seperti ini sebenarnya dapat diatasi dengan membudidayakan lingkungan yang terbuka, jujur, dan nyaman di tempat kerja. Departemen personalia adalah bagian dalam perusahaan di mana masalah ini bisa mulai diperbaiki dengan menjaga proporsi yang sesuai antara perempuan dan laku-laki. 

Di Tridge, kami percaya bahwa keberagaman membuat segala sesuatu menjadi lebih menyehatkan. Keyakinan ini membawa kami pada fase evaluasi kandidat hanya didasarkan pada pertanyaan: apa yang mereka bawa ke meja? Kami berada dalam bisnis yang membawa orang dari berbagai macam latar belakang negara untuk dapat melintasi “batas”. Untuk melakukan ini, kita perlu orang-orang berbakat, baik perempuan maupun pria. Meskipun kami berbasis di Seoul, Korea Selatan, tim kami berasal dari berbagai macam latar belakang, dari Turki, Pakistan, Amerika Serikat, Hong Kong, Indonesia, Filipina, Perancis, dan tim ini akan terus tumbuh. Sama seperti staf kami, kami berusaha untuk melayani beragam Klien dan bekerja sama dengan berbagai macam Finder di seluruh dunia. Apakah Anda bekerja di sebuah perusahaan yang mempraktekkan kesetaraan gender? Apakah Anda memiliki ide-ide inovatif tentang bagaimana untuk meningkatkan proporsi perempuan di tempat kerja? Silakan beritahukan kami dengan memberikan komentar di bawah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline