Lihat ke Halaman Asli

Prof. H. Din Samsudin Ikut-ikutan Pamit

Diperbarui: 24 Juli 2015   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua PP Muhammadiyah pusat Prof H Din Samsudin yang juga Ketua MUI, menarik hampir 10 ribu jamaah, memenuhi Bangsal Sewokoprojo dan meluber ke halaman, panitia menyiapkan kursi 800, ternyata kurang, dan jamaah tak segan menggelar tikar, untuk mendengarkan Pengajian Akbar. [caption caption="Prof H Din Samsudin ketika memberikan pengajian akbar"][/caption]

Din dalam awal pengajiannnya, menilai kabupaten Gunungkidul terus berbenah dan nampak lebih menarik pengunjung, untuk menikmati obyek wisata di Gunungkidul. Din Samsudin juga bangga anak SD Al Mujahidin Wonosari, ada yang berprestasi ditingkat Internasional. Muhammadiyah di Kabupaten Gunungkidul juga berhasil mendirikan TK ABA sebanyak 275, dibanding dengan TK Negeri hanya 18   sekolah. Kemudian pendidikan SMP,SMA dan SMK Muhammadiyah menyebar ke 18 kecamatan.[caption caption="Jamaah duduk ditikar"]

[/caption]

Pengajian Akbar dalam rangka Syawalan dan Pamitan Jemaah Haji, disampaikan penuh humor, berpisah ke Tanah Suci adalah menunaikan ibadah haji, pamitan yang diwakili Ponco Budi Susilo MA, udah tepat semua yang ditinggal sudah dititipkan sanak saudaranya. Tetapi ketika Bupati Hj Badingah memberikan sambutan dan mendoakan Jamaah Haji Gunungkidul menjadi Haji Mabrur, setelaah itu Bupati juga minta pamit karena masa baktinya suah habis. Din Samsudin juga minta pamit dalam Muktamar Muhammadiyah nanti, tidak akan maju jadi ketua Umum, sebab sudah tiga kali menjabat ketua Umum PP Muhammadiyah, biarlah ganti yag lebih muda.Bupati Gunungkidul baru satu pereode ada  kesempatan maju lagi. Saya terus ingat pak SBY dengan kata "Lanjutkan" dan kalau sampai tidak terpilih lagi, ingat H Oma Irama dengan kata "terlalu".

"Sayangnya saya tak punya hak suara, kalau saya punya hak suara pasti memilih Hj Badingah." kata Din Samsudin

Dengan Syawalan diharapkan ada kemajuan, diharapkan warga Muhammadiyah tidak buta politik, sebab kalau buta politik akan menjadi korban politik. Dengan Syawalan tidak berarti tugas kita selesai, tetapi tugas kita masih terus ada yakni meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita.[caption caption="Prof H Din Samsudin ketika menandatangani prasastii "]

[/caption]

H Sukamto ketua PDM Gunungkidul menyampaikan kegiatan sosial Muhammadiyah, dengan Rumah Sakit Muhammadiyah di Piyaman, meningkatkan jumlah Pondok Pesantren dan kegiatan sosial lainnya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline