Taat Yang Pudar
Ku berjalan menapaki ruas kehidupan
Hanya dunia yang saat ini menjadi dambaan
Ia membuatku luruh hingga jatuh
Bak bunga yang lumpuh
Kudekap tirainya, menganggap asmaraloka akan abadi
Bersama cinta dan kegagahannya
Namun ia hanya meninggalkan luka
Bak pujangga ditinggal pergi oleh sang kekasih yang ia puja
Hatiku gelisah mencermati nasib yang niskala