Hai sobat generasi muda, khususnya para remaja. Saya ingin bertanya tentang masa muda kalian, apakah menyenangkan atau sebaliknya?. Saya harap masa muda kalian menyenangkan.
Saya harap kalian tdak mengenal rasa insecure. Generasi milenial pasti tidak asing dengan kata insecure, ya, insecure yang dianggap sebagai musuh terbesar generasi muda.
Menurut saya insecure-lah masalah terbesar yang harus dihadapi generasi milenial saat ini, bagaimana tidak?, melihat teman berpakaian bagus, memakai tas mewah dan memiliki followers yang banyak disandingkan dengan kita yang berpenampilan sederhana serta followers yang hanya berjumlah 30, apakah sebanding?, tentu saja tidak. Jika saya mengibaratkan kondisi ini, seseorang dengan segala kelebihanya bagaikan seorang raja dan seseorang dengan segala kekuranganya hanyalah seorang hamba/budak.
Insecure sangat berpengaruh pada psikis seseorang , mereka yang memiliki penyakit insecure menjadi pribadi yang pendiam karena menilai dirinya tidak bisa bersosialisasi dengan baik bersama oranglain, saya akan menggambarkan beberapa contoh insecure, yaitu: Insecure melihat teman yang memiliki teman yang banyak, insecure melihat teman yang pandai berorganisasi, insecure melihat teman yang disayang guru, insecure dengan teman yang beraras cantik,dsb.Ini-lah yang dinamakan rasa insecure, perasaan yang diolah menjadi satu menjadi rasa iri dan pesimis.
Stop kawan, berhentilah berpikir demikian, insecure hanya membuatmu terpukul oleh keadaan, membuatmu menyalahkan Tuhan hingga tidak bersyukur oleh keadaan.
Sebagai seorang manusia biasa, saya paham bagaimana rasa insecure, tidak ada manusia yang baik-baik saja ketika melihat teman yang berada diatas kita, maksudnya?, maksud saya adalah saya tidak akan baik-baik saja melihat teman saya mahir dalam bidang pelajaran matematika, saya sebagai manusia biasa juga ingin mahir dalam pelajaran matematika, bukankah begitu kawan-kawan?. Ini-lah yang dinamakan rasa iri kawan, menginginkan sesuatu yang dimiliki oranglain, sama seperti rasa insecure, rasa insecure masuk pada rasa pesimis, pesimis ditambah iri jadilah rasa insecure.
Orang yang memliki rasa pesimis adalah orang yang tidak percaya akan kemampuanya, bergantung kepada oranglain, takut untuk mencoba hal yang baru, sedangkan rasa iri adalah keinginan untuk memiliki yang menjadi milik oranglain, cemburu dengan pencapaian orang lain dan tidak menyukai jika sesorang mecapai apa yang diinginkanya.
Inilah hakikat rasa insecure, bagaimana kawan, apakah kalian masih ingin memliki rasa insecure?. Saya mencoba untuk menghilangkan rasa insecure yang saya punya,karena saya tidak ingin memelihara dua penyakit hati sekaligus, sejauh ini sangat sulit menghilangkan rasa insecure akan tetapimecegah lebih baikdaripada mengobati bukan?. Saya akan memberikan tips bagaimana menimalisir rasa insecure berdasaran pengalaman saya, inilah beberapa tips yang akan saya berikan:
1. Bersyukur atas pemberian Tuhan
Langkah awal yang saya lakukan adalah bersyukur atas pemberian Tuhan, hal ini mungkin terdengar sepele tapi sangat sulit dilakukan. Melihat orang yang berada diatas kita membuat kita ingin menjadi sepertinya, contohnya: saya memiliki teman yang mengupload foto aestetik yang memakai pakaian yang trendi dengan pose yang bagus, alhasil saya memiliki niat untuk berfoto sepertinya, aestetik, itulah yang dibenak saya saat itu juga. Kenapa kita tidak melihat orang berada dibawah kita?
itulah manusia, kurang bersyukur terhadap pemberian Tuhan, bagaimana mereka yang dibawah kita?, petani yang pergi pagi pulang siang tetapi hanya mendapatkan penghasilan Rp 35.000,00, pedagang bakso yang akan mendapat uang ketika bakso-nya terjual, cukup kawan, marikita bebenah diri, jangan menjadi orang yang hanya memandang diatasmu karena hal itu akan membuatmu merasa kurang setiap harinya, sebaliknya pandanglah orang yang berada dibawahmu maka kamu akan selalu mesyukuri nikmat tuhan.