.................
Setiap tahun, mereka merayakan ulang tahun pernikahan mereka dengan penuh kebahagiaan. Zek selalu membawa Aisyah ke tempat spesial di desa itu, di mana mereka pertama kali bertemu. Di sana, mereka mengenang momen-momen indah dan bersyukur atas setiap anugerah yang telah mereka terima.
Meski telah bersama dalam suka dan duka, Zek selalu merasa seolah-olah setiap hari adalah hari pertama ia jatuh cinta pada Aisyah. Cinta itu terus tumbuh, dan setiap langkah kecil yang diambil bersama menjadi bagian dari perjalanan yang tak terlupakan.
Dalam isteri pertamanya, Zek menemukan teman sejati, mitra hidup, dan cinta sejati yang abadi. Mereka membuktikan bahwa cinta yang kokoh, dibangun di atas pengorbanan, dukungan, dan pengertian, dapat mengatasi segala rintangan dan tumbuh menjadi sesuatu yang lebih indah dari yang pernah mereka bayangkan.
Suasana di desa itu tidak selalu cerah. Terkadang, badai kehidupan datang menghampiri. Salah satu ujian terberat bagi Zek dan Aisyah terjadi ketika Ali jatuh sakit parah. Kedua orang tua itu harus menghadapi ketakutan terbesar mereka, namun mereka tetap setia satu sama lain, bersatu untuk mengatasi cobaan ini.
Rumah mereka penuh dengan suara tangis kecil Ali dan perasaan cemas. Zek dan Aisyah bergantian begadang di samping ranjang anak mereka, memberikan kehangatan dan doa-doa penuh harapan. Di saat-saat sulit itu, kebersamaan mereka menjadi lebih kuat. Mereka saling menguatkan, saling menopang, dan tidak pernah meninggalkan satu sama lain di tengah badai.
Setiap perjalanan ke dokter, setiap serangkaian perawatan, menjadi langkah-langkah yang diambil bersama-sama. Zek menemukan kekuatan di mata Aisyah yang penuh keyakinan, sementara Aisyah menemukan dukungan dalam keberanian dan keteguhan hati Zek. Bersama, mereka menjalani hari-hari yang sulit dengan penuh kepercayaan bahwa cinta mereka akan menjadi penawar terbaik bagi Ali.
Meskipun perjalanan kesembuhan Ali memakan waktu, akhirnya, cahaya kesehatan kembali bersinar dalam hidup mereka. Itu adalah saat kebahagiaan yang tiada tara ketika Ali bisa kembali bermain di halaman rumah mereka, dan tawa kecilnya mengisi setiap sudut rumah.
Cobaan itu membuat Zek dan Aisyah semakin menghargai setiap momen kebersamaan. Mereka belajar bahwa cinta sejati tidak hanya hadir di saat-saat bahagia, tetapi juga tumbuh dan berkembang di tengah badai kehidupan. Kebersamaan dan kesetiaan mereka menjadi perekat yang kuat, menjaga hubungan mereka tetap utuh di setiap liku-liku hidup.
Pada akhirnya, Ali pulih sepenuhnya, dan keluarga kecil itu kembali merayakan kehidupan dengan penuh syukur. Zek dan Aisyah menyadari bahwa kekuatan cinta sejati terletak pada kesetiaan mereka satu sama lain, baik dalam suka maupun duka. Hidup terus berjalan, dan mereka terus menapaki perjalanan hidup bersama.
Suatu hari, ketika matahari bersinar terang di desa itu, Zek merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhnya. Awalnya, ia menganggapnya sebagai kelelahan biasa karena bekerja di ladang. Namun, gejala itu semakin memburuk, dan Zek akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan medis.