"Memperingati Hari Pahlawan"
Pendidikan yang Baik Kunci untuk Mengatasi Kebodohan
oleh
Tazkir, S.Pd,M.Pd
Setiap tanggal 10 November rakyat Indonesia memperingati sebagai hari Pahlawan serta mengenang tragedi 10 November 1945 di Surabaya, sebuah momen yang memungkinkan kita untuk merenungkan jasa-jasa Pahlawan nasional yang telah berjuang memerdekakan bangsa. Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan." Tema tersebut mencerminkan tantangan besar yang masih dihadapi oleh bangsa kita yaitu kemiskinan dan kebodohan adalah dua masalah yang berdampak luas di masyarakat Indonesia. Kemiskinan menghambat kemajuan ekonomi dan sosial, sementara kebodohan menghambat kemajuan pendidikan dan perkembangan individu. Hari Pahlawan tahun ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana semangat Pahlawan dari masa lalu dapat memberikan inspirasi dan dorongan untuk memerangi dua masalah tersebut.
Para Pahlawan nasional telah meninggalkan warisan perjuangan yang tak ternilai, keberanian, ketabahan, dan semangat juang yang tidak pernah luntur. Perjuangan mereka bukanlah sekadar upaya memerdekakan bangsa dari penjajahan asing, tetapi juga membangun pondasi untuk masa depan yang lebih baik. Semangat dapat kita petik dari kisah-kisah kePahlawanan mereka, seperti Soekarno, Hatta, Bung Tomo, Jenderal Sudirman, R.A Kartini, Cut Nyak Dien, Ki Hajar Dewantara dan masih banyak lagi Pahlawan lainnya yang telah mempersembahkan hidup mereka demi kemerdekaan dan kemajuan Indonesia, dengan tujuan agar rakyat Indonesia memperoleh kemerdekaan, terbebas dari penjajahan agar rakyat Indonesia terbebas dari kebodohan, kemiskinan serta layak mendapatkan pendidikan, tantangan yang harus kita hadapi bersama pemuda pemudi generasi bangsa. Pahlawan-Pahlawan masa lalu telah memberikan contoh tentang betapa pentingnya pengorbanan dan kerja keras untuk mencapai tujuan.
Kenapa kemiskinan dan kebodohan tersebut dapat terjadi ? ada beberapa faktor seperti merajalela adanya korupsi, kurangnya akses peluang kerja, konflik berkepanjangan, mahalnya biaya hidup, terjadilah kemiskinan dan kebodohan. Kebodohan merupakan kendala serius dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan. Kurangnya akses pendidikan salah satu penyebab utama kebodohan.
Di Indonesia, masih adakah anak-anak yang tidak dapat mengakses pendidikan atau bahkan tidak bersekolah sama sekali? Hal ini menghambat perkembangan individu, tetapi juga kemajuan bangsa secara keseluruhan. Pendidikan yang baik adalah kunci untuk mengatasi kebodohan. Sesuai dengan pembukaan UUD 45 adalah memerangi kemiskinan dan memberantas kebodohan sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat. Pembukaan UUD 1945 menegaskan Negara Republik Indonesia bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, ini menandakan adanya tanggung jawab penuh dalam menjamin setiap warga negara memperoleh mutu pendidikan, kesehatan, pekerjaan dsb.
Semangat Pahlawan harus menginspirasi kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mendukung anak-anak muda, dan menghapuskan buta aksara di seluruh negeri. BAB XIII tentang Pendidikan UUD45 Pasal 31 (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai program dan kebijakan yang bertujuan mengurangi kemiskinan untuk pendidikan salah satunya seperti Program Indonesia Pintar(PIP), memberikan bantuan kepada siswa SD,SMP,SMA bahkan sampai ke Perguruan Tinggi (Bidikmisi) bagi keluarga kurang mampu, Apakah sudah tepat sasaran ? generasi muda harus merasa terdorong untuk berkontribusi dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan dengan cara mengontrol agar tidak tumbuh korupsi-korupsi disegala bidang. Apalagi dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, pangan dll, ini harus terus diawasi oleh masyrakat, media, LSM seperti Indonesia Corruption Watch(ICW) dan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK), karena masa depan bangsa ini ada ditangan pemuda pemudi, semangat Pahlawan dari masa lalu harus terus hidup dalam diri kita bersatu dan berjuang bersama memerangi korupsi disegala bidang, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.