Lihat ke Halaman Asli

Tazkia Salma

Mahasiswa Komunikasi IPB University

Efektivitas Pembelajaran Daring Selama Pandemi dalam Menentukan Kualitas Pendidikan

Diperbarui: 22 Maret 2021   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Lingkungan Sekolah SMK Binantara Cibinong saat Pandemi, Selasa (02/03/2021). Foto/Tazkia Salma

Oleh : Tazkia Salma – 22 Maret 2021

Pendidikan merupakan salah satu dari 17 goals SDGs, yang memiliki target dalam memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua. Dalam goals tersebut memiliki beberapa target yang harus dicapai pada tahun 2030. Namun, dalam proses pencapaiannya terdapat hambatan yang dihadapi sehingga mempengaruhi capaian target pendidikan bermutu tersebut.

Seperti permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, mencapai pendidikan yang berkualitas dan setara untuk semua lapisan masyarakat menjadi tantangan utama dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Seperti kita ketahui, Indonesia sedang menghadapi wabah Covid-19 yang sudah menyebar ke berbagai provinsi.

Penularan yang terjadi akibat adanya wabah virus ini menyebar secara cepat, sehingga pada akhirnya pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan sebagai upaya memutus penyebaran virus ini. Kebijakan yang diberlakukan pemerintah mencakup segala bidang, salah satunya pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan sistem pembelajaran beralih dari tatap muka menjadi sistem daring.

Kebijakan tersebut menimbulkan berbagai dampak yang terjadi di masyarakat. Sistem pendidikan yang terpaksa harus mengubah metode pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh, akibatnya menimbulkan permasalahan. Karena sistem tersebut tentunya menjadi suatu hal yang baru bagi semua kalangan, padahal tidak semua pelajar atau bahkan guru siap dan terbiasa akan hal tersebut.

Sistem Pembelajaran Daring Tidak Berjalan Efektif

Kebijakan sistem pembelajaran daring mempengaruhi efektivitas KBM di salah satu sekolah di Kabupaten Bogor, yaitu SMK Binantara Cibinong. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19. Namun, dari kebijakan yang dikeluarkan tentunya tidak dapat memastikan semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya.

Akibat kebijakan tersebut hasil KBM yang dilakukan tidak dapat berjalan dengan maksimal. Salah satu faktor yang menyebabkan pembelajaran tersebut menjadi kurang efektif yaitu karena guru tidak dapat memantau secara langsung keseriusan belajar siswa. “Guru sulit untuk memberi sanksi serta mengontrol stabilitas konsentrasi siswa dalam mengikuti KBM,” ujar Wakil Kepala Humas SMK Binantara Cibinong, Chaerul Alvi Syahri.

Hal tersebut tentu saja menjadi tantangan para guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Karena pembelajaran daring ini tentu tidak akan seefektif pembelajaran di dalam kelas. Para guru tidak dapat memantau secara langsung keseriusan belajar siswanya, bisa saja para siswa malah asik bermain dan tidak mengikuti pelajaran.

“Hasil KBM kurang maksimal, pembentukan karakter siswa tidak bisa berjalan dengan baik, siswa mengalami penurunan semangat belajar dan juga penurunan kedisiplinannya,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline