Lihat ke Halaman Asli

Tazkia Ramadhania

Mahasiswi- Manajemen Pendidikan Islam 2023

Penerapan Integrasi Islam dan Ilmu Sosial dan Humaniora dalam Manajemen

Diperbarui: 14 Juni 2024   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan Paradigma Integrasi dalam Islam dan Ilmu Sosial dan Humaniora pada Manajemen

A. Pengertian Paradigma, Epistemologi dan Metode yang digunakan

  • Paradigma berasal dari bahasa latin yang memiliki arti pola pikir atau kerangka pikir seseorang yang mempengaruhi cara berpikir seseorang pada sesuatu. Integritas merupakan sifat atau keadaan yang menggambarkan kesatuan sehingga dapat menumbuhkan potensi kewibawaan dan kejujuran. Maka paradigma integritas memiliki arti pola pikir yang dapat menyatukan satu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menghasilkan potensi ataupun jalan tengah yang menggabungkan. Hal ini dipelajari bukan hanya untuk menata pikiran saja, akan tetapi untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Sebelum mempelajari dan memahami penerapan paradigma integrasi dalam Islam dan Ilmu Sosial Humaniora, sangat perlu mengetahui metodologi yang akan digunakan dalam hal ini. Dalam hal ini juga memerlukan pemakaian cabang filsafat yang menjelaskan tentang hakikat ataupun teori pengetahuan, yang biasa disebut epistemology. Berikut metodologi yang akan digunakan:

  • Epistemologi Irfani: adalah metodologi berpikir berdasarkan perasaan, empati atau pengalaman tersendiri secara langsung (direct experience) atas dasar spiritualitas.
  • Epistemologi Bayani adalah metodologi berpikir berdasarkan teks atau kebahasaan.
  • Epistemologi Burhani adalah metodologi berdasarkan runtunan logika

B. Integritas Islam dan Ilmu Sosial Humaniora

Integritas agama dan ilmu sosial merupakan suatu upaya untuk menyatukan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu sosial. Integritas ini dilakukan untuk mencapai dan membentuk masyarakat yang baik dalam kehidupan sosial. Pemahaman ilmu agama dapat direalisasikan pada kehidupan nyata khususnya pada kesosialan dan ilmu yang komperhensip. Dalam mempelajari ini juga kita dapat mengetahui bahwa ilmu agama dan sosial dapat disatukan, yaitu tetap bisa melakukan kegiatan sosial tapi juga tetap bisa diiringi ketaatan pada syari'at.

C. Penerapan Integrasi Islam dan Ilmu Sosial Humaniora dalam Ilmu Manajemen

Penerapan paradigma integritas bisa dilakukan pada setiap ilmu yang ada. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kelompok-kelompok kecil yang tidak mendominasi dan meningkatkan pemahaman yang komperhensif terhadap faenomena sosial dan budaya. Paradigma ini mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu dan penggunaan berbagai pandangan untuk menjawab pertanyaan yang tidak dapat diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja. Salah satu contohnya integritas Islam dan Sosial Humaniora dalam Ilmu Manajemen. Berikut perspektif bayani, irfani, dan burhani pada Integrasi Islam dan ilmu sosial humaniora dalam ilmu manajemen, yaitu:

1. Perspektif Bayani:

Dalam manajemen, perspektif bayani menekankan prinsip-prinsip etika dan hukum yang diambil dari ajaran Islam. Contohnya, dalam manajemen sumber daya manusia, perlakuan yang adil dan beretika terhadap karyawan harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam. Keputusan-keputusan manajerial harus berdasarkan nilai-nilai seperti amanah, adil, dan ihsan. Satu contoh lain yaitu, manajemen itu memerlukan planning (perencanaan) berupa teks. Karena dalam menjalankan misi yang ada harus berdasarkan planning (perencanaan).

Seperti yang dijelaskan dalam Surat Al Hasyr Ayat 18 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.". Bahwa setiap manusia harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan setelah melakukan satu hal yang lain dan harus dilakukan dengan teliti karena akan dipertanggung jawabkan.

2. Perspektif Irfani:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline