Lihat ke Halaman Asli

Tazkia Haq

Mahasiswa

Adab-adab Tuan Rumah

Diperbarui: 5 Januari 2023   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Dalam hal mengundang

Hendaknya mengutamakan orang-orang yang bertaqwa. Kata sebagian salaf: "Janganlah engkau makan selain makanan orang-orang yang bertaqwa dan janganlah makan makananmu selain orang-orang bertaqwa".

Hendaknya mengutamakan orang-orang faqir.

Hendaknya jangan mengabaikan keluarga sendiri karena hal itu dapat mengakibatkan renggangnya atau terputusnya silaturahim.

Janganlah mengundang dengan maksud bermegah-megahan, pamer, atau semacamnya, tapi hendaknya ia memperhatikan sunnah dalam menghadirkan makanan dan juga menjaga perasaan saudara-saudaranya bahkan memasukkan rasa gembira di hari mereka.

Janganlah mengundang orang yang diketahui berat menghadiri undangan atau orang yang bila hadir dapat mengganggu hadirin yang lain karena suatu sebab di antara banyak sebab.

2. Dalam hal menghadirkan makanan

Syaikh Nadhim Muhammad Sulthan berkata: "Termasuk dari adab-adab menjamu tamu adalah menyediakan makanan untuknya dan bertakalluf (memberatkan diri) utamanya di hari pertama tapi tidak berlebihan dan mubadzir".

Sementara di tempat lain Ibnu Qudamah Al-Maqdisi r.a menerangkan bahwa menghadirkan makanan untuk tamu itu mencakup lima adab:

Pertama, menyegerakannya, begitu tamu datang tuan rumah hendaknya langsung menyuguhkan makanannya.

Kedua, mendahulukan buah-buahan sebelum yang lainnya, ini dari tujuan kedokteran. Kemudian yang lebih utama setelah buah adalah daging utamanya yang di panggang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline