Lihat ke Halaman Asli

Tasir

Penjelajah sunyi

Salah Kata

Diperbarui: 14 Oktober 2017   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada yang kesekian kalinya ini. Pada umur yang terus berkurang. Selalu. Selalu untuk bersikap sederhana dan menjaga kata-kata itu masih sulit untuk dijaga. Semakin jauh jalan hidup semakin banyak juga cobaan yang dilalui.

Menegakkan karakter selalu menjadi hal sulit untuk diperbaiki. Keteguhan diri selalu diuji sejauh mana  bisa bertahan dan terus berkembang atau justru goyah dengan keadaan.

Pada yang hari ini pun diri masih saja tidak bisa menjaga diri dari berbuat dan menjaga kata-kata yang pantas. Hal baik tercermin dari perilaku yang baik serta hati yang baik pula.

Pada diri ada segumpal daging, yang apabila baik daging itu maka baik pula itikad diri, namun apabila buruk daging itu maka akan buruk pula itikad diri. Daging itu adalah hati. Cerminan baik pada diri adalah dengan hati yang baik dan perbuatan serta kata-kata yang dijaga.

Namun, pada hari yang inipun, membersihkan seonggok daging itu begitu susah, meski hanya menjaganya sekalipun.

Penuh liku jalan yang telah terlewati, namun belum cukup juga menjadi pembelajaran agar seonggok daging itu tetap terjaga. Diri-diri ini tidak benar-benar pernah tahu seperti apa harus menjaga seonggok daging itu. Sampai hari yang ini pun, hati ini masih juga kotor dan masih pula beritikad buruk.

 Perjalanan-perjalanan selalu memberi hal-hal, hal-hal itu pun selalu memberi cobaan serta pilihan pada diri-diri ini. Baik buruknya pun selalu dipertanyakan pada setiap keputusan yang dipilih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline