Lihat ke Halaman Asli

Kipas HVLS Dapat Meningkatkan Produktivitas dan Menghemat Biaya Listrik

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aplikasi kipas HVLS tidak hanya mendinginkan saja; kipas HVLS juga membantu menyeimbangkan udara, meningkatkan produktifitas,danmenurunkan tagihan listrik Anda dan menciptakan lingkungan yang luar biasa nyaman. Maka alasannya tidak hanya sekedar mengurangi pengeluaran energi, meskipun itu berperan besar dalam proses bisnis Anda.

Hal pertama untuk disadari adalah bahwa kipas HVLS dengan volume yang tinggi, kecepatan rendah adalah sistem perpindahan udara, tidak hanya sistem pendingin. Kipas HVLS memindahkan dan mencampurkan banyak udara, dan kipas HVLS dapat melakukan itu dengan sangat efisien. Sebagai hasil dari banyaknya udara yang dipindahkan, kipas HVLS sangat efektif dalam membantu pendinginan maupun memanaskan (melalui pemerataan panas) dan ventilasi.

Apa yang Anda dapatkan dari kipas HVLS?

  1. Peningkatan Produktivitas

Kipas HVLS (high volume, low speed – volume tinggi kecepatan rendah) menghasilkan peningkatan produktifitas (produktifitas adalah melakukan lebih dengan sumber daya lebih sedikit yang mana merupakan konsep hijau), khususnya dengan lingkungan kerja/hidup yang nyaman dan sehat. Konsep aliran udara yang lembut membantu pekerja untuk lebih nyaman. Kipas HVLS juga merupakan system pendinginan yang sangat sunyi, berkebalikan dengan suara ribut dari beberapa kipas lantai.

Baling-baling kipas HVLS umumnya berdiameter 8 kaki hingga 24 kaki untuk menggerakkan volume air yang besar pada kecepatan yang sangat rendah. Mereka menciptakan aliran udara yang lembut namun signifikan yang memiliki efek pendinginan yang cepat pada ruangan panas. Kipas 24 kaki dapat menggerakkan lebih dari  395,000 kaki kubik per menit (CFM).Idealnya, kipas HVLS dapat mengirim segumpal udara ke bawah dan mengeluarkan ke arah tembok, kembali ke atas ke langit-langit dan kembali melalui kipas. Pola tersebut, dikenal sebagai “sirkulasi pancaran lantai” secara alami menukar udara pada ruang-ruang yang sangat besar. Udara yang bertukar melakukan dua hal: 1) menjaga udara segar tetap berputar. 2) merubah struktur molekul di ruangan pada suhu yang lebih rendah.

 

  1. Penghematan Pengeluaran Energi/Listrik

Karena beroperasi dengan kecepatan yang rendah, kipas HVLS menggunakan jauh lebih sedikit tenaga listrik daripada kipas konvensional. Mereka ditenagai dengan tenaga yang sama untuk menyalakan tiga bola lampu. Kipas langit-langit yang besar ini menggerakkan massa udara dua puluh lima kali lebih banyak daripada kipas 48 inch yang pada dasarnya beroperasi dengan penggerak berukuran sama—dampaknya, mereka menggunakan kurang dari 1/20 energi. Faktanya, untuk menjalankan kipas-kipas tersebut menggunakan energi yang sama dengan sekitar 3 bola lampu saja.

Massa udara yang lebih besar memiliki area permukaan yang lebih kecil untuk menggerakkan dan maka dari itu pergesekkan permukaannya lebih sedikit, sehingga mengurangi energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan udara. Dengan massa yang lebih besar, sekalinya kelembaman awal telah ditangani pada pergerakkan udara, pancaran udara yang dihasilkan menciptakan momentumnya sendiri yang membutuhkan sangat sedikit energi untuk tetap berjalan. Kipas HVLS menggantikan banyak solusi pergerakkan udara lain yang seringkali membutuhkan banyak tenaga dan energi agar bisa efektif. Mereka mengurangi pemanasan dan biaya pendinginan pada bangunan-bangunan yang menggunakan sistem tersebut, dan menciptakan kenyamanan pada bangunan yang tidak nyaman sebelumnya. Biaya listrik bisa lebih murah terutama dengan peningkatan tarif listrik belakangan ini yang semakin tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline