Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Rahmat H

Pengamat Sosial

Senja di Margonda

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semilir cahaya, dalang dalam lakonnya sendiri yang sunyi sepi

jauh lebih sepi dari mocca kita pagi tadi

aku melihatnya,

sekalabat bisu perempuan tua menggandeng tangan si bocah resah

pengemis deborah duduk meringkuk biarkan kaleng aquanya menganga

lamat-lamat ku dengar dialog setan dan malaikat

"lihatlah mereka, kawan. manusia yang bisa menghitung dosanya sendiri, manusia yang bahkan tak tahu apa itu dosa. manusia yang punya tuhan dan surga sendiri-sendiri! mereka terobsesi kita, kawan. kasihan. mereka tak pernah tahu kebenaran. cuma kita yang tahu. kitalah rahasia keseluruhan." setan mencerita

"mereka tak perlu tahu kebenaran. kebenaran adalah rahasia tuhanku. kau pun tak tahu soal itu, juga aku. menggunjing bukan tugas kita. pulanglah ke neraka. jangan kau kembali ke margonda." malaikat menjawab

hening

di sekitarku bukan lagi manusia

gelap

"kaulah senja." serempak setan dan malaikat berkata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline