Lihat ke Halaman Asli

TauRa

TERVERIFIKASI

Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Sederhanalah dalam Aksi Bukan dalam Visi

Diperbarui: 28 Januari 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sederhana itu hidupnya, bukan visi dan mimpinya (sumber: jobStreet.com)

"Saya tidak takut ketika goal yang saya inginkan belum terlaksana karena tingginya tujuan itu, saya justru takut tercapainya sebuah rencana karena terlalu rendahnya rencana itu dibuat" (Anies Baswedan)

Bicara tentang membuat goal dan segala pernak-perniknya tentu sudah kita bahas di tulisan sebelumnya. Silakan dibaca dan dipahami kembali agar tidak sia-sia perjalanan di 2024 ini.

Oya, pernahkan Anda mencapai apa yang sudah Anda rencanakan? Anda pasti senang bukan? tapi apakah rencana Anda itu adalah rencana yang "biasa-biasa" yang kalaupun Anda jalan biasa saja tetap akan tercapai? Kalau iya, maka rasanya Anda takboleh terlena dengan goal yang Anda capai itu. Karena sesungguhnya itu bukanlah tujuan paling penting Anda. Ya, kalaupun harus senang dan bahagia cukup dilakukan sekadarnya saja.

Lalu pertanyaan berikutnya, pernahkah Anda tidak atau belum mencapai goal yang sudah Anda canangkan, padahal goal itu masih realistis untuk dicapai dengan men-double semangat dan spirit Anda? Kalau jawabannya pernah, maka saya ucapkan selamat! lah loh, goal tidak tercapai kok diselamatin? Ya, minimal ada 3 alasan kenapa Anda perlu bersyukur dengan "ketidakcapaian" Anda itu.

1) Hanya (Calon) Orang Besar, yang Punya Mimpi Besar

Selamat karena Anda masuk dalam kategori ini. Ya, orang-orang besar yang kita kenal hari ini semuanya punya mimpi besar ketika masa mudanya bahkan hingga saat ini. Mereka memilih bangun ketika yang lain tidur. Mereka memilih bekerja di saat yang lain bercanda. Mereka memilih membaca di saat yang lain sibuk berleha-leha. Ya, mereka bersusah-susah saat ini untuk kemudian menuai hasil apa yang sudah mereka upayakan itu di masa depan.

Hal ini bukan tanpa alasan. ini tentu saja relevan dengan anjuran agama untuk terus berkarya, berjuang dan menjadi pribadi yang bermanfaat untuk banyak orang. Di situlah esensi manusia yang sesungguhnya, ketika ia bisa memberi manfaat untuk orang banyak. Bukan hanya fokus pada dirinya sendiri.

2) Anda Sudah Bertumbuh

Tidak peduli apakah Anda akan menjadi seseorang seperti Elon Musk di kemudian hari atau tidak, menjadi seorang seperti Bill Gates atau tidak, menjadi seorang seumpama Imam Syafi'i atau tidak, tapi yang jelas, ketika Anda sudah berjuang keras untuk mencapai mimpi tertinggi Anda dan tetap belum tercapai, maka satu hal yang pasti, Anda sudah bertumbuh menjadi pribadi yang jauh lebih hebat, lebih kuat, lebih cerdas dari diri Anda sebelumnya.

Tidak ada yang lebih membahagiakan melebihi peningkatan kemampuan Anda di masa depan. Tidak masalah Anda belum mencapai impian besar Anda hari ini, tapi ketika Anda terus bertumbuh dan berkembang, maka jarak Anda kepada kesuksesan yang Anda inginkan pasti akan semakin dekat.

3) Anda Takpunya Penyesalan di Masa Depan

Seorang rekan saya yang sudah pensiun dari sebuah perusahaan pernah bercerita betapa menyesalnya dia karena tidak melakukan dan mencapai beberapa hal yang seharusnya bisa ia capai di masa produktifnya. Ia tidak mencapai bukan karena ia tidak mampu, tapi karena ia tidak memberikan double effort untuk mengejar hal yang ia inginkan itu. Ia bercerita seharusnya bisa mencapai ini dan itu dan banyak sekali yang ia ceritakan.

Ya, penyesalan selalu hadir belakangan. Sebelum semua itu terjadi, buat impian Anda setinggi mungkin dan mulailah langkah pertama Anda untuk mengejarnya. Kelak, ketika Anda sudah tua dan apapun situasi Anda, Anda bisa berkata dengan bangga:  "kalau semua hal yang bisa aku lakukan sudah aku laksanakan. tidak ada yang aku sesali saat ini." Ya, itu adalah kalimat paling indah yang bisa Anda katakan untuk diri Anda sendiri di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline