Salah satu unsur penting dari teori kompetensi yang sejak 1956 sudah disampaikan oleh Benjamin Bloom adalah Skill atau keterampilan. Semakin seseorang itu punya skill yang mumpuni, maka potensi dia untuk dikatakan semakin berkompeten yang ujungnya layak untuk bersaing di industri apapun akan semakin besar. Sebaliknya, semakin seseorang itu masuk kategori miskin keterampilan atau skill, maka jangan kaget kalau keterserapannya dalam banyak hal menjadi cukup terbatas.
Lalu pertanyaannya, skill apa yang paling dibutuhkan di bulan Ramadhan yang mulia ini? Kita rangkum menjadi 3 keterampilan penting dari yang terpentin. mari kita lihat lebih dekat.
1. Skill Komunikasi
Arya, bukan nama sebenarnya, adalah seorang mahasiswa semester 5. Bayangkan, dalam 1 bulan, ia bisa menghemat pengeluaran untuk buka puasa dan sahur dengan skill komunikasi yang ia punya. Ketika waktu sahur esok hari akan dimulai, maka mulai malam hari ia rutin dan fokus berkomunikasi dengan teman-temannya untuk mencari tahu di mana tempat yang menyediakan makanan sahur gratis untuk besok hari ini. Dan hebatnya, dia selalu berhasil menemukan tempat itu.
Ketika waktu siang akan menjelang sore, ia juga rutin dan intens membangun komunikasi dengan teman-temannya untuk mencari tahu di mana tempat berbuka puasa yang menyediakan bukaan gratis dan enak serta banyak, hehe. Bahkan, di tahun kemarin, ia telah berhasil memecahkan rekor atas dirinya sendiri untuk selalu makan sahur dan buka puasa di 30 tempat yang berbeda. Suatu rekor yang cukup sulit dipecahkan oleh orang yang tidak punya kemampuan komunikasi. Jadi, tingkatkan skill komunikasi Anda selama ramadhan.
2. Skill Empati
Sigit, temannya Arya, bukan nama tidak sebenarnya, selalu punya empati yang tinggi terhadap situasi Arya yang luntang-lantung ke sana ke mari setiap hari selama bulan ramadhan. Karena dia berempati, maka dia ceritakan situasi temannya, si Arya itu, kepada orangtuanya.
Hebatnya, Sigit ketiban durian runtuh. Orangtuanya dengan meyakinkan menambah uang saku Sigit menjadi dua kali lipat dari biasanya dengan harapan Sigit dapat memberikan sebagiannya untuk membantu Arya.
Karena Sigit juga punya skill komunikasi yang mumpuni dengan temannya yang lain lagi, maka dia tetap bisa membantu Arya merekomendasikan tempat sahur dan buka yang berbeda setiap harinya, sembari dia juga bisa menabung karena orangtuanya memberinya uang lebih. Orangtuanya juga tidak masalah dengan situasi itu, yang penting Arya tidak kesulitan sahur dan buka puasa, harap ayah Sigit. Ya, semuanya jadi beruntung dengan skill empatinya Sigit.
3. Skill Mengaji atau Menjadi Bilal Tarawih
Arya justru mengalami surplus tabungan selama bulan Ramadhan. Selain karena terjamin dalam hal sahur dan buka puasa, ia juga punya keterampilan mengaji atau menjadi bilal shalat tarawih. Karena keterampilannya ini, hampir setiap malam ia mendapatkan uang saku tambahan dari takmir masjid karena sudah membantu masjid dalam pelaksanaan shalat tarawih.
Meski ia tidak pernah mengharapnya, tapi takmir masjid selalu meletakkan uang saku di plastik kresek makanan yang selalu ia bawa pulang sehabis shalat tarawih. Takingin mengecewakan orang yang lebih tua dalam memberi, ia dengan lapang dada dan senyuman ikhlas menerimanya.
Inilah 3 skil yang harus minimal Anda punya selama ramadhan. Yakinlah, dengan 3 skill minimal ini, Anda tidak akan merasakan susah selama bulan ramadhan berlangsung. Justr Anda akan semakin merasa beruntung dan bahagia selalu.