Presiden sudah mengumumkan perombakan di kabinetnya kemarin sore. Salah satu yang menarik perhatian tentu saja adalah kehadiran Sandiaga Uno di dalam perombakan kabinet yang diumumkan.
Tidak tanggung-tanggung, Bang Sandi langsung diberikan tanggung jawab yang tidak mudah, yaitu menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang merupakan sektor paling terpukul telak dengan adanya wabah virus ini.
Meski beban di depan tampak begitu menantang, tapi Bang Sandi tentu saja bukanlah orang "kemarin sore" yang tidak punya pengalaman di bidang yang saat ini dibebankan kepadanya. Mantan ketua HIPMI ini punya lebih dari cukup kapasitas dan kapabilitas untuk mengemban tugas yang tidak mudah ini.
Menjawab tantangan sebagai Menparekraf ini, Sandi sudah mencanangkan 3 strategi untuk mendongkrak sektor parekraf yang dipercayakan kepadanya ini.
Berikut adalah strategi Bang Sandi yang diungkapkannya dalam sebuah kesempatan.
1. Inovasi
Tidak heran kalau ini adalah kunci pertama yang akan didorong oleh Bang Sandi untuk memajukan sektor yang dipercayakan kepadanya. Bahkan, kita tahu kalau di salah satu stasiun tv swasta, bang Sandi punya acara sendiri yang isinya adalah mempromosikan dan mengenalkan jajanan, makanan dan usaha pelaku UMKM kepada masyarakat luas.
Ini adalah bukti kecil kalau bang Sandi sudah "berinovasi" dari sekadar menjadi pengusaha, menjadi promotor usaha orang lain. lebih jauh, terkait inovasi ini juga, bang Sandi akan menggunakan pendekatan teknologi untuk memajukan sektor yang diamanatkan kepadanya, dan tentu saja ini sangat relevan dengan perkembangan zaman yang ada saat ini.
Sandi juga melihat bahwa dengan inovasi ini, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini ditargetkannya tidak hanya sekadar mampu bertahan, tapi juga mampu bangkit dan berkembang serta menangkap peluang menjadi pemenang.
2. Adaptasi
Sandi mengatakan, "Strategi adaptasi karena kita sekarang menghadapi pandemi, mendahulukan kesehatan dan keselamatan di setiap destinasi pariwisata dan di setiap lini ekonomi kreatif" seperti yang dikutip dari detik.
Tentu saja ini adalah strategi yang tepat untuk dilakukan oleh bang Sandi. Adaptasi juga sangat terkait dengan inovasi. Adaptasi tentu saja bukan hanya karena kita sedang berada dalam situasi pandemi ini, tetapi lebih jauh adalah bagaimana sektor-sektor yang menjadi tanggung jawab bang Sandi ini bisa menyesuaikan diri dengan banyak aspek seperti: perubahan zaman, perubahan perilaku konsumen, perubahan peraturan yang sangat cepat dan lain sebagainya.