"Ketika senyummu tanpa rasa, tawamu tanpa jiwa dan bahagiamu tanpa ketenangan, jangan-jangan itu adalah kebahagiaan semu yang kau kira bahagia sesungguhnya" (TauRa)
Jika Anda ditanya, benarkah saat ini Anda sedang merasa bahagia? Kalau iya, apakah Anda yakin kalau bahagia Anda bukanlah bahagia semu? Kalau memang Anda merasa semu, bagaimana caranya kita mengetahuinya?
Singkatnya, ketika kebahagiaan yang Anda rasakan bersumber dari hati, membuat hati Anda lapang, tersenyum tanpa diminta, bahkan terkadang bisa mengeluarkan air mata tanpa diundang, maka bisa jadi itu adalah bahagia yang sesungguhnya.
Tetapi ketika bahagia itu hanya sebatas senyuman tanpa rasa, tawa tanpa jiwa atau mengaku bahagia tanpa ketenangan jiwa, jangan-jangan itu adalah kebahagiaan semu yang Anda kira kebahagiaan.
Kalau ini yang terjadi pada Anda, maka jangan kaget kalau hidup Anda bisa jadi akan terasa hampa meski orang bilang Anda bahagia atau mungkin Anda yang mengaku hidup bahagia.
Lalu pertanyaannya, jika kita terjebak pada bahagia semu ini, bagaimana cara keluar dari situasi itu? Kali ini saya akan bagikan 3 cara yang bisa kita lakukan agar bisa keluar dari situasi bahagia semu ini.
Mari kita lihat apa saja caranya.
1. Sadari Situasi Nyata Anda Saat ini
Anda tidak akan bisa mencapai bahagia kalau selalu berada dalam situasi yang tidak sadar. Lebih tepatnya hidup tapi tidak sadar. Coba Anda ingat kembali, kapan Anda benar-benar menikmati kemacetan di jalan raya? apa yang Anda lakukan ketika macet semakin menjadi-jadi?
Mendengar musik? mengumpat? menekan klakson? Teriak tidak karuan di dalam kendaraan? atau bersyukur dan menarik napas dalam-dalam sambil tersenyum dan menikmati setiap detik dalam kemacetan itu?
Saya yakin hanya sangat sangat sedikit orang yang melakukan poin terakhir ini. Jika Anda tidak bisa menyadari situasi Anda saat ini dengan kesadaran yang penuh, maka jangan harap Anda bisa keluar dari kebahagiaan semu
Mulai saat ini, sadari situasi yang menimpa Anda, apapun itu. Apakah di PHK, mendapat kepastian UMP tidak naik, mendapat kabar pengurangan gaji dan lain sebagainya.