Alkisah ada Seorang tokoh yang terkenal dengan kealimannya di sebuah kampung mendapat laporan kalau anaknya sedang bermain judi di kampung sebelah
"Pak Alim, anak bapak si Andi ternyata sedang main judi di kampung sebelah..?" kata seorang warga melapor.
"Ya ampun, dasar anak kurang ajar, bikin malu saja, dimana dia..?" tanya Pak Alim kesal
"Tetapi Si Andi menang banyak itu pak..!
"Alhamdulillaah..." Sahut Pak Alim reflek.
*****
Banyak orang dewasa ini mungkin terjebak atau memang memiliki karakter seperti Pak Alim. Ketika keuntungan yang mungkin diperolahnya belum jelas atau mungkin sedikit, tidak jarang orang memaki dan bahkan menghina orang lain.
Tetapi begitu keuntungan secara nyata sudah akan mendatanginya atau keluarganya (mungkin), maka tidak jarang orang ini akan berubah dan menunjukkan karakter aslinya selama ini.
Ketika orang diuji dengan kesulitan dan kemiskinan, mungkin banyak yang masih bertahan. Tetapi ketika diuji dengan harta, kecukupan hidup dan Peluang untuk korupsi, banyak orang yang tidak berhasil melewatinya dan justru masuk kedalam ujian itu.
Kita perlu waspada untuk tidak terjebak menjadi Pak Alim. Karena bisa jadi "Pak Alim" bertransformasi menjadi Pak Anwar, Pak Miko (contoh) dan lain sebagainya. Pak Alim bisa saja ada dimana-mana dan mungkin ada di dalam diri kita. Untuk itu kita perlu selalu waspada.
Momentum HUT 75 RI ini adalah saat yang tepat bagi setiap kita untuk memformat ulang diri kita. Apa yang baik, pertahankan. Apa yang masih perlu diperbaiki, maka lakukan.