Salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah Agility atau kelincahan. Seorang pemimpin harus lincah terhadap perubahan zaman dan pergeseran masa. Pemimpin yang kaku akan tergerus zaman, pemimpin yang lincah akan terus bisa menghidupkan bisnisnya, bahkan ditengah situasi yang tidak mudah sekalipun.
Sebagai Pemimpin (baik skala kecil sampai ukuran negara), kita perlu tahu apa tingkatan "kelincahan pemimpin" dan kita ada di posisi yang mana? Semakin tinggi level seorang pemimpin, maka akan semakin tinggi pula cara berpikir strategisnya, semakin tinggi jiwa kolaboratifnya dan semakin mampu memecahkan masalah dan semakin hebat dalam mengembangkan timnya.
Berikut adalah ulasan tentang 5 tingkatan kepemimpinan berdasarkan tingkat kelincahannya.
Level 1 : Pemimpin "Ahli"
Dalam sebuah penelitian yang diungkap di buku yang berjudul "Leadership Agility" yang ditulis oleh Bill Joiner dan Stephen Josephs, dari 600 orang manager yang diteliti, 45% nya ada di level 1 ini dalam hal kelincahan seorang pemimpin.
Ini adalah level terendah dari seorang pemimpin dalam hal efektivitas. Pemimpin "Ahli" ini akan selalu berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi hanya berdasarkan pengetahuannya yang dia "anggap"banyak.
Dia merasa hanya perlu meningkatkan terus kemampuan pribadinya, karena baginya, meningkatkan pengetahuan pribadi adalah cara untuk mempertahankan posisi nya.
Pemimpin level ini bangga pada kehebatan dirinya. Terkadang dia sulit untuk mengapresiasi jika ada bawahan yang lebih baik dan kreatif dibanding dirinya. Sudut pandangnya hanya lebih kepada solusi teknis daripada solusi strategis. Dengan kemampuan seperti ini, Pemimpin level 1 ini umumnya hanya bisa membuat perubahan kecil di institusinya.
Level 2 : Pemimpin "Pencapai Target"
Ada lebih kurang 35% dari 600 orang yang diteliti ada di level 2 ini. Pemimpin di level ini sudah mulai membuka mata terhadap sudut pandang orang lain. Dia mulai mau mendengarkan orang lain lebih baik di banding Pemimpin "Ahli". Dia sudah melihat hal yang lebih strategis dibanding sekadar hal taktis yang sifatnya jangka pendek. Pemimpin ini sudah mulai nyaman untuk membuat target jangka panjang untuk organisasinya. Tetapi dia tidak "memaksa" ide-idenya untuk dijalankan oleh bawahannya untuk dijalankan selama targetnya tercapai.
Dia hanya bekerja keras untuk dapat melakukan dan mengajak tim nya untuk melakukan strategi yang diusulkannya, tetapi tidak kuasa "memaksa" mereka melakukan idenya, yang penting selama targetnya tercapai itu adalah fokusnya.
Level 3 : Pemimpin "Katalis"
Hanya 5% yang masuk kriteria pemimpin seperti ini. Mereka melihat jauh kedepan. Mereka adalah pemimpin yang mampu membuat, merencakan dan mengeksekusi tujuan jangka panjangnya. Dia sudah menempatkan dirinya sebagai fasilitator dari kesuksesan tim dan bukan sekadar pemain lagi di dalam tim.