Lihat ke Halaman Asli

TauRa

TERVERIFIKASI

Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Pilkada dan Pil-KB

Diperbarui: 28 Juli 2020   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Pilkada jangan bertransformasi menjadi "Pil-KB"

Dalam sebuah diskusi bebas bersama beberapa teman, pembahasan kami melebar hingga akhirnya menyentuh ranah politik. Dengan latar belakang pendidikan kami yang berbeda-beda, semua orang mulai menyampaikan pandangannya tentang politik, konstelasi politik dan dunia perpolitikan di Indonesia tentu saja dari sudut pandang nya masing-masing.

Semua berjalan seru dan baik-baik saja hingga salah seorang teman saya mengatakan : 

"Untuk apa masuk ke dalam ranah politik, Politik itu Kejam teman..!" kata salah seorang teman saya sambil beberapa dari kami mengangguk seolah-olah setuju.

Tiba-tiba salah seorang teman saya yang lain yang dari tadi lebih banyak diam dan mengamati pembicaraan kami mendadak cukup kesal dan terlihat agak marah. Dia meminta teman saya tadi mengulangi pernyataannya. teman saya dengan polos mengulanginya kembali : 

"Untuk apa masuk ke dalam ranah politik, Politik itu Kejam teman..!" 

"Teman-teman, tolong dengarkan ya ! Politik tidak kejam, Politik itu ibarat air mineral ini, dia Netral. Kalau yang kamu bilang kejam itu adalah oknum yang berpolitik, bukan politik nya. Tolong hati-hati, saudaraku. Politik adalah jalan atau usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama, itu jika kita merujuk teori klasik Aristoteles. Politik juga dibutuhkan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Jadi, politik itu diperlukan dan justru harus dikuasai, bukan dijauhi. Kalau ada yang salah, itu bukan politik nya, tetapi oknum nya, mengerti ya teman-teman.."  Sahut teman saya panjang lebar.

Semua orang mendadak terdiam seperti sedang mendengar mata kuliah politik 2 SKS dari dosen politik. Teman saya yang memang tamatan Ph.D. ilmu politik dari salah satu universitas di luar negeri itu mungkin sudah tidak tahan lagi untuk berkomentar sampai akhirnya menemukan momen yang bagus untuk menyampaikan argumennya dan kami semua senang dan belajar lebih hati-hati dalam mengolah kata-kata.

______

Politik tidak terpisahkan dari kekuasaan dan kekuasaan tidak terlepas dari proses nya yaitu Pilkada. Pilkada 2020 dimulai yang artinya semua orang sedang bahagia, khususnya mereka yang akan memperebutkan kekuasaan karena akan berkontestasi secara langsung, meskipun di satu sisi rakyat Indonesia dan seluruh bangsa ini sedang dalam situasi yang kurang ideal.

Pergantian pemimpin adalah keniscayaan. Pergeseran waktu adalah kepastian. Tidak ada pemimpin yang abadi bisa memimpin sebagaimana juga hidup nya yang terbatas. Setiap kita pun berhak menjadi pemimpin, tinggal tentukan kendaraan politik apa yang akan digunakan untuk bisa masuk ke dalam pusaran kontestasi itu setelah tentu saja mengikuti semua prosedur yang ada.

Jika Pilkada adalah pemilihan yang akan melibatkan banyak orang dan mengajak orang berbondong-bondong untuk memilih pemimpin "ideal" nya masing-masing, maka Pil-KB adalah antitesis nya. Pil-KB jauh dari hingar bingar masyarakat bahkan tetangga sekali pun, karena setiap orang yang mengkonsumsi pil nya tidak pernah menginformasikannya kepada siapa pun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline