Lihat ke Halaman Asli

Genggaman Kepemimpinan

Diperbarui: 25 November 2022   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karya : TAUPIQQURROHMAN

Pondasi , Cerpen – Dengan semangat yang tak pernah padam  seorang pria kecil mungil,hitam dan memiliki postur tubuh pendek dan dekil yang memiliki sejuta mimpi dan seribu impian untuk merubah nasib dengan keterbatasan ekonomi keluarganya, berusaha meraih impian untuk memperbaiki keadaannya yang serba kekurangan,yang terlahir dari keluarga yang biasa saja,sering tidak mendapatkan sesuap nasi dikeseharian bahkan sudah terbiasa . Rehan bercita-cita menjadi seorang pemimpin dan bergelar sarjana,yang terinspirasi dari para pejuang negri ini, memiliki sifat kepemimpinan dan sifat gotong royong dan toleransi yang ada pada jati diri pemimpin bangsa menjadi faktor utama yang menginspirasi cita-nya terbentuk,  namun keadaan yang saat ini di alaminya sangat tidak memungkinkan untuk Rehan melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Rehan adalah seorang lelaki kecil yang masih duduk di bangku SD namun pemikirannya untuk masa depan dan cita-citanya sudah jelas ia pikirkan dengan umurnya yang masih berusia 10 tahun ini. Anak laki-laki pertama yang menjadi harapan besar bagi keluarganya membuat Rehan di tuntut untuk menjadi lelaki dewasa sebelum waktunya, memikirkan banyak hal yang seharusnya belum dia pikirkan, melakukan banyak hal yang menyita waktu bermain dengan teman sebayanya. Rehan sang lelaki kecil dengan semangat yang besar dan tak pernah sedikitpun menyalahkan keadaan yang ia alami saat ini,bersyukur dan menjalani kehidupan dengan tenang adalah kunci yg ia terapkan.

Hari demi hari ia lalui dengan sabar dan penuh keihlasan membantu orang tuanya berangkat kekebun,membersihkan dan merawat batang-batang sawit yang ada dikebun untuk membantu meringankan kerja orangtuanya, pergi ke suatu ladang sawit milik orang lain untuk mambantu orang tuanya  memanen sawit hasil tanaman untuk membantu kerja buruh orang tuanya  untuk  untuk menyambung hidup sehari" . Dengan banyaknya kegiatan tersebut tidak mengurangi semangat Rehan untuk belajar demi meraih cita-citanya menjadi seorang pemimpin ia ingin sekali memiliki banyak ilmu dan mengajarkannya kepada generasi muda di masa yang akan datang. Menurut pandangannya kehidupan yang ia alami sekarang juga karena kedua orang tuanya tidak memiliki ijazah dan hanya menempuh pendidikan SD selama beberapa tahun saja itupun tidak sampai lulus sehingga kurangnya pengetahuan dan keterampilan membuat orang tuanya hanya bisa bekerja menjadi seorang buruh.

Dengan beriring berjalan nya waktu Suatu hari ketika Rehan sekolah ia di tanya oleh seorang guru yang mengajar di kelasnya, guru tersebut bertanya apakah cita-cita Rehan ketika besar kelak dan Rehan pun menjawab ia ingin menjadi seorang pemimpin dimasa depan yang mengajarkan banyak ilmu dan memberikan motifasi  kepada murid-muridnya ataupun bawahan nya menjadi  yang bisa mengajarkan banyak hal yang ia tau memberikan sifat dan sikap seorang pemimpin yang tegap,tegas, dan trengginas saat mengambil keputusan, karena menurutnya berprofesi sebagai pemimpin sangat mulia dan menyenangkan yaitu mendidik dengan baik untuk menciptakan generasi unggul di masa depan dan menghadirkan banyak generasi yang memiliki sifat komitmen dengan ketegasan  begitulah gambarannya mengenai cita-citanya.

Tidak terasa Rehan si lelaki kecil yang biasa di sebut oleh teman-temannya dengan sebutan"sikudi" kini tumbuh menjadi pria remaja yang duduk di bangku SMA sebentar lagi ia akan mengikuti ujian akhir kelulusan dan akan segera lulus. Dengan semangat dan ketekunan dalam belajar akhirnya Rehan dinyatakan lulus dengan nilai ujian terbaik , tibalah saat dimana Rehan kini bimbang untuk melanjutkan kuliah atau hanya lulus SMA lalu melanjutkan bekerja ia khawatir bahwa orang tuanya tidak menyetujui jika ia akan melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya dan keadaan ekonomi yang sulit,mungkin semuanya akan mustahil jika didapatkan oleh Rehan,tetapi setelah banyak pemikiran dan merenung yang dipikirkan lalu  Rehan berjalan menuju kelas ia di panggil oleh wali kelasnya jadilah perbincangan antara Rehan dan wali kelas, dimana sang wali kelas mengatakan bahwa menyarankan Rehan untuk melanjutkan kuliah karena melihat nilai yang sangat memuaskan dan kemampuan akademik yang sangat baik selama ini, Bu Dian juga mengatakan jangan memikirkan biaya ia bisa mengikuti tes sekolah ikatan dinas sehingga kuliahnya gratis.

Sesampainya di rumah Rehan memberitahukan kepada orang tuanya tentang apa yang dibicarakan wali kelasnya ketika di sekolah tadi, ia menyampaikan dengan sangat hati-hati agar bisa mendapatkan izin untuk melanjutkan pendidikannya. Akhirnya dengan penjelasan Rehan yang dapat meyakinkan orang tuanya ia di setujui untuk bisa kuliah dan mencoba mengikuti tes Ikatan dinas, keesokan harinya ia mengatakan kepada wali kelasnya bahwa orang tuanya menyetujui ia kuliah dan mengikuti tes tersebut dapatlah Rehan pembekalan untuk mendaftar di Ikatan Dinas dengan jurusan yang sangat ia cita-citakan sejak di bangku SD. Kini ia hanya menunggu hari dimana pengumuman kelolosan ikatan dinas di umumkan. Waktu berjalan dengan belajar yang tejun dan mengikuti berbagai macam sesi-sesi seleksi yang telah dilalui dan begitu cepat tibalah saatnya pengumuman itu di umumkan dan ia di nyatakan lolos di tambah dengan mendapatkan nilai Seleksi kompetensi dasar ( SKD) terbesar seluruh indonesia yang membuat Rehan terinspirasi dan membuat tambh semanagt pada diri nya untuk mewujudkan cita-citanya.

Waktu berjalan begitu cepat,tahun menuju tahun telah di lalui,sudah banyak pengalaman yang ia dapat kan saat menempuh pendidikan,terjalin dengan banyak relasi dan komunikasi pada pemimpin_pemimpin negri ini yang ia dekati dan menjadi kebanggaan menjadi seorang yang tekun, jujur,sopan,dan santun,menjadikan Rehan dipercayai oleh banyak atasan.

Rehan kini sudah mulai mewujudkan cita-citanya ia mulai bekerja dan di tempatkan di daerah desa tertinggal dan desa terpencil di dekat tempat tinggalnya bekerja,di percayai sebagai kepala bidang transportasi yang menghubungkan antar daerah terpenci ke kota, mengeluh dan sedih sering ia rasakan saat melakukan pekerjaan,tetapi sikap seorang pahlawan dan pemimpin bangsa sebelum merdekanya negri ini yang memiliki sikap gotong royong dan pantang menyerah yang membuat Rehan menghilngkan rasa sedih dan malas-malsannya.Ada banyak bawahan nya atau rekan kerja nya yang juga sering merasakan sama hal seperti rehan,mengajak dan terus memberikan motifasi dan inspirasi kepada rekan" nya untuk tetap berkomitmen mewujudkan cita_cita besar Negri ini untuk menjadi Negara maju dan menjadi Negara yang menjadi negara contoh pada negara-negara tetangga Dunia yang bisa membuat,membantu disegala bidang,sering kali mereka melakukan sosialisasi kepada masyarakat ,dan bahkan memberikan pendidikan secara gratis kepada anak-anak untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Sudah beratahun-tahun Rehan bekerja di daerah desa teritinggal dan pendalaman,keputusan dan kebijakan pemerintah atas hasil kerjanya yang baik dan bagus membuat Rehan mendapatkan penempatan baru yang ada di pusat, Rehan diangkat menjadi seorang Mentri yang sudah dipercayai memimpin kepemimpinan,hasil kerja yang baik dan bukti kerja yang sangat memuaskan membuat rehan tergerak atasan kesuksesan nya, membantu masyarakat yang membutuhkan seringkali ai lakukan, membuat suatu yayasan  dan berhasil mendirikan sekolah-sekolah gratis di berbagai pelosok desa. Itulah cerita tentang Rehan lelaki kecil,hitan dan dekil yang memiliki keterbatasan ekonomi keluarga yang harus mengorbankan waktu bermainnya demi bisa membantu orang tuanya hingga menjadi lelaki yang kuat, dewasa yang sukses meraih cita-citanya dan sekarang menjadi seorang pemimpin.

Tegal,24 November 2022

 

 gmail:taupiqtaupiqqurrohman@gmail.com

instagram:Rherenia Qorien




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline