Lihat ke Halaman Asli

taupikwida

Konten kreator, aafiliator

Celoteh Si Koki Pembijak

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saat seperti ini memandang hidup dengan segala macam isinya itu unik dan ga jarang kalo di ingat-ingat bisa membuat kita tersenyum sendiri.

Dilain waktu saat seperti ini memandang hidup  dengan segala macam isinya itu bisa jadi monoton dan ga jarang kalo diingat-ingat bisa mengundang terapis untuk mensterilkan kondisi mental.

Tidak jarang apa yang kita paksakan bisa balik menyerang dan keberpihakan pada keadaan adalah jalan satu-satunya yang ga bisa ditawar, walau sering terombang-ambing ditempat yang tidak kita kehendaki walau ada pilihan kedua namun banyak orang tidak memakainya, itu kenapa para pembijak memberikan para pendengarnya wejangan untuk menghadapi hidup ini dengan anggun dan belajar dari pengalaman adalah ilmu yang digadang-gadang paling ampuh agar tidak jatuh atau terombang-ambing di tempat yang sama.

Kalau kita bicara tentang kuasa Allah, bisa lebih unik lagi dan diluar nalar untuk memahaminya. Gimana ngga awalnya semua yang baru akan dirasa hal yang luarbiasa sampai pada waktunya keterbiasaan mengubah hal yang baru itu jadi sesuatu yang biasa, namun pada kekuasaanNya hal yang terkadang bisa dengan mudah dipahami membuat kita sulit mengungkapkan karena saking takjubnya terhadap ilmu yang maha luas, itu menjadikan kita sebagai tokoh pemeran jalannya cerita tidak punya banyak waktu untuk membaca ‘script kehidupan’.

Satu hari saat keadaan jiwa kita begitu membahagiakan sering membuat kita lupa untuk menambahkan pengawet agar kebahagian itu bisa bertahan lama, namun kenyataannya sekalipun memakai pengawet merk terbaikpun kebahagian tidak ada yag abadi, itu bisa berubah seketika hanya dalam hitungan detik jika tombol yang kita ga tau letaknya dimana itu tersentuh dan biasanya 180 derajat kita lupa akan kebahagian yang baru saja kita alami.

Satu kelucuan lagi yang biasa ini adalah pertanyaan “kenapa saya menulis ini padahal sejak 1 jam yang lalu saya tengah memikirkan resep masakan?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline