Lihat ke Halaman Asli

Taoel

Wiraswasta

Banjir Ada di Mana-mana, Kok Bisa? Berpikir Sederhana dan Logis sebagai Masyarakat Awam

Diperbarui: 21 Februari 2021   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fenomena banjir seperti  sudah menjadi agenda  bencana  tahunan yang terjadi di negara kita. Dari sudut pelosok negeri mayoritas  daerah di negeri ini pernah terjadi peristiwa banjir.  

Peristiwa banjir secara sederhana dapat diartikan  sebagai suatu fenomena alam yang terjadi secara berlebihan, dimana air menggenangi suatu daerah yang melebihi ambang batas normal. Penyebabnya sangat bervariasi mulai dari daya serap tanah yang kecil, intensitas hujan yang berlangsung sangat lama, tata kelola ruang yang kurang tepat dan masih banyak lagi. 

Banjir mampu menggangu aktivitas sosial dan dapat menyebabkan beberapa kerusakan seperti rusaknya area pesawahan, perikanan, kerusakan bangunan, tercemarnya air minum dan lain-lain. 

Ada beberapa tempat yang perlu diwaspadai apabila bencana banjir terjadi seperti area perumahan, perkebunan dan area pesawahan. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang sangat rentan akan bencana banjir. 

Mengapa banjir dapat terjadi ? Untuk berbicara tentang hal tersebut, Saya akan mengajak Anda untuk berpikir secara sederhana dan logis. Fenomena banjir merupakan fenomena alam yang melibatkan beberapa komponen seperti kebiasaan masyarakat, keadaan atau kondisi lingkungan sekitar masyarakat, curah dan durasi hujan hingga kebijakan pemerintah. 

Banjir dapat terjadi walaupun curah hujan rendah. Hal ini dapat terjadi apabila tanggul di daerah tersebut melebihi kapasitas sehingga jebol. Selain itu apabila tata kelola daerah resapan  dan  sistem drainase yang tidak berfungsi atau tidak berjalan dengan baik, maka banjir juga dapat terjadi. 

Lalu muncul pertanyaan, apakah banjir dapat diprediksi ? Jawabannya tentu bisa, salah satunya dengan memperhatikan kondisi demografi dan topografi suatu wilayah.  Selain itu, di Indonesia hanya terdapat dua musim salah satunya musim hujan. Musim hujan secara umum atau reguler terjadi pada  bulan tertentu sehingga tentunya fenomena banjir dapat diprediksi.

Bagaimana tindakan preventif dalam menangani banjir? Secara sederhana bisa dimulai dari memperbaiki pola perilaku buruk masyarakat. Hal ini tentunya dimulai dari kesadaran masyarakat itu sendiri. Selain itu  memperbaiki sistem serapan air, sistem drainase dan melihat kondisi tanggul penahan juga merupakan tindakan preventif dalam mengatasi banjir.  Namun apabila sudah terjadi bagaimana ? Siapkan bala bantuan seperti tempat penampungan atau posko darurat, keperluan logistik  dan keperluan medis untuk korban bencana. 

Hal yang perlu digarisbawahi adalah kita tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain, entah itu dari strata atas ke bawah atau sebaliknya. Hal yang perlu dilakukan yaitu  dengan memperbaiki sistem dan tata kelola yang ada untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir peluang terjadinya banjir. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline