Berpikir jauh lebih dalam dengan kata terbentuk dan berakhir terluka. Memaknai dua kata tersebut sejatinya tidak perlu dipungkiri bahwa segala sesuatu entah apapun itu perlu adanya goresan dan gesekan dua hal yang membuat cara pandang, pola pikir dan daya tahan tubuh menjadi terbiasa dengan keadaan. Rasa sakit benturan yang dialami tentu menimbulkan luka perih yang mampu mengedipkan penglihatan.
Rasa sakit membuat mati rasa dan level menikmati hidup turun secara perlahan. Tingkatan kenikmatan, kenyamanan yang awalnya dalam keadaan stabil bahkan memuncak secara perlahan terbelah oleh rasa luka yang kian membara.
Poin utama dari dua kata tersebut adalah ketika manusia secara perlahan dan menikmati rasa sakit yang terus menerus menyebabkan manusia tersebut terbiasa dengan keadaan yang ada.
Tingkatan rasa nikmat dan kenyamanan mulai terkalahkan dengan rasa takut dan rasa perih keadaan yang dilaluinya. Rasa luka, sakit,takut dan perih akan berakhir dengan lahirnya mental baja yang tidak akan takut untuk menghadapi segala kondisi yang menekan kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI