Lihat ke Halaman Asli

Aku Pamrih Mencintaimu

Diperbarui: 4 Agustus 2020   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : idntimes.com

Harmoni sudut kota yang tidak menyudutkanku 

Membuka luas cakrawala yang tak bertepi

Kedipan lentera kota yang berwarna

Menerangi tapak kaki yang terus berpijak

Seketika terdiam hening

Lamunan batin yang mematahkan pikiran

Tentang Ramayana yang bergelut dengan cinta

Cinta tanpa meminta dicinta

Segala hal dilalui asal Dewi Shinta tak sedih hati

Walau bahagiamu bukan karenaku

Tak mengapa walau terus menerus terluka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline