Lihat ke Halaman Asli

Tauhid Patria

TERVERIFIKASI

karyawan swasta

Ketika Informasi Bencana Bisa Diakses Melalui Z-Alert

Diperbarui: 21 Maret 2017   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana Nangkring yang mengangkat tema Hindari Banjir dan Resiko Lain bareng Z-Alert (Dokumentasi Pribadi)

Bayangkan Anda terjebak dalam kondisi macet akibat jalanan banjir dan kendaraan yang Anda tumpangi tidak bergerak sama sekali. Sementara, saat itu Anda harus terburu-buru sampai kantor karena ada meeting penting. Ehm..,  tentu saja kondisi ini sangat tidak menyenangkan dan membuat semua rencana berantakan. Apalagi belakangan musim hujan belum menampakan tanda-tanda akan berakhir, makin runyam saja urusan sehari-hari kita di jalan. Seandainya Anda memiliki sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi kondisi jalan yang dilalui, mungkin ceritanya akan lebih baik.

Tidak dapat dipungkiri, seiring kemajuan jaman, saat ini keberadaan sebuah aplikasi di smartphone yang bisa membantu kita untuk mendapatkan informasi seputar jalan raya terasa sangat penting. Apalagi buat kita yang memiliki tingkat emosi yang tinggi, keberadaan aplikasi ini tentunya bisa mengurangi tensi kita dalam menempuh perjalanan.

Beruntung,  saat ini ada sebuah aplikasi penanggulangan bencana pertama yang dikembangkan oleh perusahaan asuransi PT Zurich Insurance Indonesia (ZII). Aplikasi ini bernama Z-Alert. Sebuah aplikasi yang memberikan informasi seputar jalan raya seperti titik-titk kemacetan, banjir, atau informasi kecelakaan serta informasi penting lainnya yang bisa kita gunakan untuk panduan selama kita berkendara. Keberadaan aplikasi Z-Alert ini bisa membantu untuk paling tidak Tanggap Resiko Bencana yang berada di sekitar kita.

Sekitar pertengahan Febuari lalu, saya bersama  sekitar 50 kompasioner mengikuti acara kompasiana nangkring dengan tema Hindari Banjir dan Resiko lain bersama Z-Alert di Midtown Bistro & Lounge Jakarta.  Dalam acara ini, menghadirkan 3 pembicara yakni Wirahadi Suryana, Director of Corporate / Commercial PT Zurich Insurance Indonesi, Dian Wibowo, Chief Operating Officer PT Zurich Insurance Indonesia serta salah seorang kompasioner, mas Motulz.

Menurut Wirahadi Suryana, saat ini masyarakat mulai menyadari arti penting berbagi informasi seputar macet, banjir hingga bencana alam melalui sarana-sarana seperti sosial media. Untuk itu, Z-Alert hadir untuk memfasilitasi kita yang ingin berbagi informasi mengenai kemacetan, banjir, hingga informasi kecelakaan kepada sesama pengguna jalan. Dengan adanya laporan-laporan dari pengguna maka semua informasi seputar bencana bisa di bagikan kepada pengguna lainnya yang berada di wilayah lain buat bahan pertimbangan mencari jalur alternatif dan tidak melintasi daerah yang terkena musibah tersebut.  

Menurut Mas Motulz kemacetan bisa merugikan kita (Dokumentasi Pribadi)

Dari bincang-bincang ini, saya justru tertarik dengan pendapatnya Mas Motulz yang mengatakan terkadang kemacetan itu membuat kita rugi segala-galanya, mulai dari rugi waktu sampai rugi materi. “Bayangkan saya pernah terlambat meeting gara-gara macet” ungkap Mas Motulz. Untuk itu aplikasi Z-Alert menurut Mas Motulz sangat bermanfaat terutama bagi blogger untuk mengabarkan kondisi jalan kepada teman-teman blogger dan juga nitizen.

Daftar bengkel yang berada di sekitar rumah saya

Karena penasaran ingin tahu, saya mencoba install aplikasi ini di smartphone. Begitu saya buka halaman demi halaman dalam aplikasi ini ternyata menarik dan bermanfaat juga. Dari aplikasi ini kita bisa mengetahui informasi seputar titik-titik kemacetan, banjir, kecelakaan, bahkan hingga ke soal mati listrik semuanya bisa kita pantau lewat Z-Alert.  Bahkan, ketika kita mengalami kesialan seperti mobil mogok misalnya, Z-alert bisa memberikan informasi dimana bengkel terdekat yang ada di sekitar lokasi mobil kita yang mogok.

Kejadian kecelakaan bisa kita pantau dari aplikasi Z-Alert

Tidak hanya itu, kita juga sebagai pengguna tidak diam statis memantau bagaimana keadaan jalan, melainkan bisa ikut berpartisipasi melaporkan kejadian yang ada disekitar kita. Contoh simpelnya bila kita melihat lingkungan rumah kita banjir, kita bisa langsung melaporkan kejadian ini kepada para pengguna lain untuk hati-hati melintasi atau mungkin bisa mencari jalur lain untuk menghindari banjir di sekitar lingkungan rumah kita. Oiya, kita juga bisa membaca berita-berita terupdate dari kanal berita yang ada di Z-Alert loh. Jadi selain memantau titik-titik bencana, kita juga bisa menambah informasi mengenai  berita-berita terbaru dari aplikasi ini.

Saya yang sehari-hari menjadi pengguna bus Transjakarta merasakan manfaat aplikasi Z Alert untuk memantau keberadaan titik-titik macet di Jalan-jalan Jakarta. Tidak hanya macet, ketika akhir Febuari kemarin Jakarta dilanda hujan deras dan menyebabkan di beberapa titik daerah di Jakarta tergenang banjir saya juga terbantu dengan Z-Alert karena bisa memantau daerah banjir di Jakarta. Dari laporan-laporan pengguna lainnya, setidaknya saya bisa menghindari daerah tersebut jika perjalanan saya melewati daerah yang banjir.  Fyi, Z-Alert ini tidak hanya mencakup wilayah Jakarta saja melainkan juga memberi informasi di sekitar wilayah Bogor, Bekasi, serta Tangerang.

Melalui Z-Alert kita bisa berbagi informasi mengenai titik-titik lokasi bencana

Aplikasi Z-Alert ini sendiri buat saya bukannya tanpa celah. Ada beberapa celah yang masih menyisahkan tanya kepada kita penggunannya. Misalnya saja, Z-Alert ini hanya menjadi sekedar memberikan informasi seputar kemacetan, banjir, kecelakaan, hingga mati lampu namun tidak menindaklanjuti informasi yang diberikan oleh penggunanya. Buat saya, alangkah baiknya jika Z-Alert bisa membantu menindaklanjuti informasi dari penggunanya ke dinas terkait. Contoh kecil, ketika pengguna melaporkan padamnya listrik di satu daerah, Z-Alert bisa menindaklanjuti informasi ini ke PLN yang terdekat dengan titik padamnya listrik. Dengan begitu, ada solusi untuk pengguna yang memberi informasi yang diberikan Z-Alert.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline