Lihat ke Halaman Asli

Tauhid Patria

TERVERIFIKASI

karyawan swasta

Cerita Nostalgia Sepiring Ketoprak Ciragil di Food Festival Kampoeng Tempo Doeloe

Diperbarui: 1 Mei 2016   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bernostalgia, mungkin inilah kata yang tepat untuk mewakili keikutsertaan saya dalam KPK Gerebek 23 yang kali ini menggerebek ajang Food Festival Kampoeng Tempo Doeloe, di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta. Iya, ketika sedang berjalan-jalan mengelilingi area Kampoeng Tempoe Doloe, saya melihat-lihat apa saja sajian makanan yang ditawarkan di ajang yang sudah memasuki tahun ke-13 ini . Tiba-tiba saya berhenti pada satu gerobak dorong yang menjual ketoprak. Apa istimewanya ketoprak ini, nah lanjut ya bacanya sampai habis he..he..

Kampoeng Tempo Doeloe yang digelar di La Piazza Kelapa Gading

img-20160430-173827-57260334c9afbd7c098a03d1.jpg

Ketoprak Ciragil yang punya cerita 

Ketoprak itu bernama Ketoprak Ciragil. Membaca nama ini pikiran saya langsung terbayang tempat tinggal ketika saya waktu kecil dulu. Iya, sebuah rumah yang letaknya tidak jauh dari Ciragil, yakni Ciomas dua. Di sebuah rumah, kawasan Kebayoran baru, inilah tempat saya melewati masa kecil sebelum akhirnya pindah ke rumah saya saat ini di timur Jakarta. Ingatan saya akan ketoprak Ciragil langsung muncul seketika, ketika waktu kecil saya sering diajak mampir untuk menikmati ketoprak kecil bersama (Alm) Bapak dan ibu.

img-20160430-173109-57260303b27e612809031e8e.jpg

Semangkuk ketoprak Ciragil yang mengingatkan pada masa kecil

Saya langsung memutuskan untuk mampir dan memesan semangkuk ketoprak di gerobak ketoprak Ciragil. Gerobak ini terletak di bagian depan area Kampoeng Tempoe Doeloe. Harga semangkuk Ketoprak Ciragil Rp. 18.000. Sambil menunggu, saya ngobrol-ngobrol dengan sang pedangang yang bernama mas Bejo. Mas Bejo ini ternyata masih kerabat dengan sang penjual di ketoprak Ciragil. Sehari-harinya, dia berjualan di sekitar kawasan Kelapa Gading. Perbincangan mengalir santai. Ketika saya menyebut pernah tinggal di Ciomas 2, dia tersenyum dan tahu daerah tempat saya tinggal dulu.

Asyik ngobrol, akhirnya sajian ketoprak Ciragil pun terhidang di depan meja saya. Karena lapar, langsung saja saya melahap sajian ketoprak yang menggugah selera ini. Sedikit terbayang enaknya ketoprak Ciragil saat saya kecil dulu. Bumbunya yang enak berpadu dengan lontong yang lembut dan bercampur dengan mie menjadi paduan citarasa yang nikmat. Tambahan kerupuk yang gurih menjadikan ketoprak Ciragil tetap nikmat untuk disantap.

img-20160430-172009-572603676723bd951a1cc78c.jpg

Suasana di Kampoeng Tempo Doeloe

img-20160430-174044-5726039d3193738609221cf3.jpg

Serabi Notosuman khas Solo

Selesai menyantap ketoprak, saya pun berlanjut mengelilingi area di Kampoeng Tempoe Doeloe. Ternyata saya banyak menemukan makanan khas mulai dari makanan khas Betawi seperti Soto Betawi Bang Nawi hingga sajian kudapan khas Solo, Serabi Notosuman Solo, Nyonya Handayani. Selain itu, ada juga aneka jenis minuman segar yang menggugah selera. Mulai dari Es Jelly 99 hingga Es Duren Iko Gantinyo semua tersaji di booth-booth yang tersebar sepanjang area yang mengambil tempat di La Piazza, Kelapa Gading, kawasan utara Jakarta.

img-20160430-174001-572603bff29673910992f9a1.jpg

Booth-booth yang ada di Kampoeng Tempo Doeloe
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline