Lihat ke Halaman Asli

Tauhid Patria

TERVERIFIKASI

karyawan swasta

Brush with Danger, Perjuangan Kakak Beradik Imigran di Amerika

Diperbarui: 26 November 2015   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi imigran di suatu negara mungkin memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan keterampilan untuk bisa bertahan hidup di negara orang. Itu juga yang terjadi pada kakak beradik Alice Qiang (diperankan Livi Zheng) dan Ken Qiang (diperankan Ken Zheng) yang menjadi imigran di Amerika Serikat. Mereka berdua harus berjuang demi bertahan hidup di Kota sebesar Seatle, Amerika Serikat. Perjuangan ini tergambar dari Film Brush With Danger arahan Sutradara berdarah Indonesia, Livi Zheng. Film ini menjadi salah satu film karya anak bangsa yang masuk dalam seleksi Oscar.

 [caption caption="Brush With Danger, film karya Livi Zheng yang masuk dalam seleksi oscar (foto dokumen Brush With Danger)"][/caption]

Film dibuka dengan keluarnya para imigran dari dalam box kapal kargo. Sebagai bagian dari imigran yang mengungsi ke Amerika, Ken dan Alice terlihat senang begitu menginjakan kaki di negeri paman sam tersebut. Namun begitu beberapa langkah keluar dari box, kerasnya kehidupan di Seatle sudah terlihat. Mereka harus susah payah melawan pencopet yang berusaha mengambil tas seorang imigran. Berbekal ilmu bela diri yang dipunyai, Ken dan Alice berusaha untuk melawan namun hasilnya mereka malah kehilangan tas yang berisi uang untuk bekal mereka hidup di Amerika.

Gambaran kaum imigran yang hidup di negara orang terlihat di film ini. Mulai dari makan sisa makanan yang sudah dibuang ke tempat sampah hingga harus berjualan lukisan karya Alice untuk dapat membeli makan. Beruntung, lukisan Alice menarik minat seorang kolektor lukisan, Justus Sulivan (diperankan Norman Newkrik) yang mau menampung hasil-hasil lukisan karya Alice dan mengajak kakak beradik ini tinggal di rumahnya yang mewah.

[caption caption="Ken Zheng yang merupakan adik Livi sang sutradara sedang berpose di salah satu gelaran piala Oscar (foto dokumen Brush With Danger)"]

[/caption]

Dari sinilah kemudian petaka berawal. Sullivan yang mengetahui Alice terbiasa melukis replika lukisan-lukisan terkenal mencoba membujuk Alice untuk melukis karya lukisan klasik pelukis terkenal Van Gogh. Alice yang memang terlihat polos, akhirnya menuruti saja keinginan Sullivan untuk melukis karya Van Gogh hingga akhirnya dia mampu menghasilkan lukisan yang sama persis dengan lukisan aslinya. Sullivan kemudian menjual hasil lukisan Alice kepada kolektor lukisan dengan mengatakan jika lukisan ini asli dan dibuktikan dengan Sullivan mengajak seorang yang ahli menilai lukisan.

Bagaimana kisah film Brush With Danger ini berlanjut, apakah kedok Sullivan sebagai kolektor lukisan akan terbongkar dan bagaimana nasib Ken dan Alice setelah berhasil menjual lukisan duplikat milik Van Gogh, ada baiknya Anda datang ke bioskop-bioskop terdekat mulai hari ini (26 November) untuk menyaksikan film karya anak bangsa yang masuk dalam seleksi Oscar ini.

Sekilas Tentang Livi Zheng

Satu yang menarik dari film ini adalah kehadiran sang sutradara Livi Zheng yang merupakan orang Indonesia. Livi yang kuliah di Amerika memang sejak kecil memiliki hobi bela diri. Sarjana Ekonomi ini memang dari dulu senang membuat film namun hanya sebatas film-film pendek. Karena seringnya membuat film pendek, Livi jadi tertantang untuk membuat film panjang. Mulailah dia membuat skenario untuk filmnya ini namun alhasil skenario yang dibuatnya berkali-kali ditolak oleh produser. “Sakit hati sih setiap kali skenario yang saya buat ditolak produser namun saya memiliki keyakinan yang besar untuk membuat film pertama saya ini sukses” ungkap wanita yang ramah ini.

[caption caption="Inilah Livi Zheng sutradara yang filmnya Brush With Danger berhasil masuk dalam seleksi Oscar (foto dokumen pribadi)"]

[/caption]

Livi yang memiliki prinsip kesuksesan berawal dari keyakinan pun akhirnya berhasil mengecap kesuksesan setelah skenarionya disetujui oleh seorang produser hingga akhirnya film Brush With Danger ini mulai proses syuting. “Untuk mencari crew dalam pembuatan film ini tidak mudah karena para crew di sini sudah memiliki banyak pengalaman dalam menggarap film-film berkualitas seperti ada crew saya yang pernah menggarap film stars wars dan beberapa pernah masuk nominasi Oscar” ungkap livi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline