Lihat ke Halaman Asli

Kemiskinan dan Konsep Ekonomi Kerakyatan

Diperbarui: 29 September 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan dan Konsep Ekonomi Kerakyatan

*Pendahuluan

Kemiskinan adalah fenomena yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Masalah ini bukan hanya berakar dari aspek ekonomi, tetapi juga mencakup dimensi sosial, politik, dan lingkungan. Di Indonesia, kemiskinan telah menjadi salah satu tantangan utama dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, konsep ekonomi kerakyatan muncul sebagai pendekatan yang memprioritaskan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.

*Definisi Kemiskinan

Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana individu atau kelompok tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Kebutuhan dasar ini mencakup makanan, tempat tinggal, pakaian, pendidikan, dan layanan kesehatan. Definisi ini sering dibagi menjadi dua kategori utama:

1. Kemiskinan Absolut: Keadaan di mana individu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Ini termasuk mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga internasional.
 
2. Kemiskinan Relatif: Kondisi di mana individu atau kelompok memiliki pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata masyarakat. Ini berarti meskipun mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar, mereka tidak dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Faktor Penyebab Kemiskinan

Penyebab kemiskinan sangat kompleks dan bervariasi. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kemiskinan meliputi:

1. Faktor Ekonomi:
   - Ketidakstabilan Ekonomi: Krisis ekonomi dan fluktuasi pasar dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
   - Tingkat Pengangguran: Tingginya tingkat pengangguran mengakibatkan berkurangnya pendapatan keluarga.
   - Inflasi: Kenaikan harga barang dan jasa dapat mengurangi daya beli masyarakat.

2. Faktor Sosial:
   - Akses Terbatas ke Pendidikan: Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan keterbatasan dalam memperoleh pekerjaan yang layak.
   - Kesehatan yang Buruk: Masalah kesehatan yang tidak ditangani dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan dan meningkatnya biaya medis.

3. Faktor Politik:
   - Kebijakan Pemerintah yang Tidak Inklusif: Kebijakan yang tidak mempertimbangkan kepentingan masyarakat miskin dapat memperburuk keadaan.
   - Korupsi: Praktik korupsi mengalihkan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk pembangunan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline