Orang orang berlari. Beranjak pergi. Malam bagai buaian di bawah sinar perak lampu lampu hias. Ini sisi kebahagiaan metropolis, kata orang. Ada yang mesti dibayar untuk sukses dan gaya hidup.
Di sini gerimis bagai batu batu sepi yang perih. Cinta yang tumbuh dalam persaingan. Setiap kita bergulat membuat nama dalam metafor bunga pagi dan impian impian arti hidup: ada gemuruh pabrik dan kantor kantor virtual yang sibuk.
Selepas sore tubuh tubuh kita mencari pelepasan dalam ruang ruang percakapan semu. Antar suka dan tidak atau diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H