Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Tangan yang Sepi

Diperbarui: 3 Agustus 2023   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangan yang sepi menjangkau ujung malam. Mengambang pada tubuh yang limbung. Berdiri di halaman depan dan memandang bangunan kosong. Atap atap yang segera lembab oleh embun. Esok mungkin tak ada hujan. 

Di sini tak ada bulan penuh yang menggantung. Tangan yang sepi di sebelah sana telah menariknya ke dalam tidur yang tenteram. Mungkin ada kisah menarik dari tengah kota tentang selegram yang dahaga eksperimen.

Jiwa yang hidup tak akan larut oleh malam. Tangan sepi tak akan mengoyak rindunya. Matanya adalah taman hujan di di kaki langit yang lembut.

Sepi hanyalah sebilah jendela saat engkau menyibak waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline