Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Senja dan Sebuah Kota

Diperbarui: 16 Juni 2023   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekejap senja menyelinap menepis pengap kemarau. Jendela jendela apartemen yang bertirai kesepian. Jarak antara aku dan rintihan hujan. Mobil mobil seperti menyengat telinga. Deru deru mesin yang serak. Waktu terus merangkak. Interval yang bias pada watak  pencarian manusia. Alun alun kota apakah selalu ramai. Apakah harapan harapan sentiasa tergantung di sini?

 Dinding dinding baja di antara kita telah dilapisi semua pusaka kehendak bebas manusia. Antara menjadi makhluk kapital dan industri. Atau identitas yang bsa ditukar di pasar bebas, di bursa saham. 

Senja akan turun seperti ingin melampiaskan sesuatu yang belum kita kenal. Kota ini akan jadi saksi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline