Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Wadah Cahaya

Diperbarui: 13 Juni 2023   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana engkau menyiapkan wadah cahaya, selain dengan pasrah dan kerelaan?. Kegelapan yang tampak hanyalah kepadatan di ufuk jiwa. Cahaya menyebar, memecah dan membelah, merasuk ke intiproton dan juga atom.

 Pikiran dan rasa memantik cahaya. Akal dan pengetahuan membuka tabir kesangsian. Para nabi dan risalahnya adalah cahaya. Begitulah tanaman di dekat jendela yang selalu mencondong pada cahaya

Kita menyisir ke tepian zaman paling akhir, saat kebenaran bahkan diragunakan. Hingga condong pada pembenaran rasio semata, relativitas, sinkretisme juga nihilisme.

Bisakah kita berdiri dan menjadi wadah bagi cahaya dalam kepasrahan dan penerimaan?  

FirmanNya: kalian adalah umat yang satu sebelum adanya perselisihan dan penyimpangan ( oleh tangan  manusia sendiri). Padalah semua keterangan telah dibawa dengan jelas. Dan bukti bukti telah ditampakkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline