Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Rindu yang Abadi

Diperbarui: 9 Juni 2023   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu yang Abadi
===

Dari abad ke abad yang bersinggah hanyalah rindu kita. Ruang dan waktu membelah pertemuan dan memisah kehadiran. Namun rindu menjelajah keduanya. Selalu sesak di dada saat namamu diucap.

Salawat salam ke Baginda penyelaras Risalah. Penghubung ke bapak para Nabi.

Setiap titik dan sistem atomik semesta memancar dan menyatukan rindu ini. Melewati gejolak dunia menembus dinding kota yang angkuh. Dan waktu seakan mengejar kita.

Namun rindu padanya dapat menawar nestapa. Padanya ada perjanjian di telaga kautsar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline